Moeldoko: Kantor Staf Presiden Bukan Mesin Pemenangan Jokowi

Moeldoko menjelaskan, KSP hanya bertugas mengelola isu strategis dan melakukan komunikasi politik pemerintahan dalam arti yang lebih luas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 03 Jul 2018, 15:32 WIB
Moeldoko ungkap tiga titik kritis di jalur mudik Moeldoko. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko membantah lembaganya menjadi alat untuk memenangkan Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"KSP tidak terlibat dalam politik praktis, itu (soal Pilpres 2018) adalah politik praktis," ujar Moeldoko saat ditemui di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (3/7/2018).

Moeldoko menjelaskan, KSP hanya bertugas mengelola isu strategis dan melakukan komunikasi politik pemerintahan dalam arti yang lebih luas.

"Bukan dalam konteks politik praktis, tetapi memonitor, evaluasi proyek-proyek strategis nasional. Jadi enggak ada itu kaitannya dengan pemenangan dan seterusnya," dia menegaskan.

2 dari 2 halaman

Pilih Pemimpin Baik

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada sosialisasi PPh final UMKM di Sanur, Sabtu (23/6). Mengenakan pakaian adat Bali, Jokowi mensosialisasikan penurunan tarif pajak PPh kepada lebih dari seribu pelaku usaha. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Dalam kesempatan ini, Moeldoko juga berpesan kepada masyarakat dalam menghadapi Pilpres 2019 nanti. Ia meminta masyarakat cerdas dalam memilih calon pemimpin.

"Saya pikir saran saya pilih pemimpin yang baik, yang teruji, berani mengambil risiko, take risk. Jangan hanya jadi pemimpin yang berani jadi presiden, tapi tidak banyak berbuat, kan begitu," ucap Moeldoko.

"Pemimpin itu harus take risk, mengambil risiko, tidak hanya memikirkan dirinya, tapi kerja keras dan masa depan," imbuhnya.

Sebelumnya, banyak yang menilai keberadaan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) hanya sebagai alat politik Jokowi. Tudingan tersebut rata-rata berasal dari kelompok oposisi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya