Sukses

Sepasang Kekasih Tega Buang Bayi di Kebun Teh, Terungkap Fakta Mengerikan di Balik Perbuatannya

Fakta baru diungkap polisi terkait hubungan gelap sepasang kekasih yang tega membuang bayi di Kebun Teh Simalungun, Kecamatan Pamatang Sidamanik, pada Selasa, 14 Mei 2024 lalu. Keduanya masing-masing AS (18) dan VAR (18).

Liputan6.com, Simalungun Fakta baru diungkap polisi terkait hubungan gelap sepasang kekasih yang tega membuang bayi di Kebun Teh Simalungun, Kecamatan Pamatang Sidamanik, pada Selasa, 14 Mei 2024 lalu. Keduanya masing-masing AS (18) dan VAR (18).

Kanit Jatanras Sat Reskrim Polres Simalungun, Iptu Ivan Roni Purba mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, berdasarkan keterangan tersangka pria, VAR (18), sebelumnya juga sudah pernah menguburkan bayi hasil hubungan gelapnya di lokasi yang sama.

"Ternyata, pada Agustus 2022 tersangka sudah pernah menguburkan bayi hasil hubungannya dengan AS (18) di sekitar lokasi dekat rumah mereka," kata Ivan, Jumat (24/5/2024).

Saat ini AS dan VAR ditahan di Ruang Tahanan Polres Simalungun secara terpisah. Keduanya dipersangkakan Pasal 340 Sub Pasal 338 lebih Sub Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 343 Jo Pasal 80 ayat (3) dari UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Disebutkan Ivan Urkes Polres Simalungun telah memeriksa kesehatan AS untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan. Dari kedua tersangka telah disita sejumlah barang bukti alat-alat yang digunakan dalam menjalankan aksi kejamnya.

"Yang disita antara lain gunting, kain, celana dalam, celana pendek, baskom serta satu unit sepeda motor BK 6260 ARY dan sebagainya," Ivan menyebutkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membuang Bayi

Sepasang kekasih berinisial AS dan VAR ditangkap polisi karena membuang bayi, yang berujung meninggal dunia. Bayi malang dibuang keduanya di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Saat ini keduanya ditahan di Polres Simalungun. Kanit Jatanras Sat Reskrim Polres Simalungun Iptu Ivan Roni Purba menjelaskan, penangkapan para pelaku berawal dari informasi yang diberikan oleh masyarakat.

"Setelah penemuan bayi, kami mendapatkan informasi dari warga yang mencurigai seorang remaja pernah kelihatan hamil, yaitu AS," Ivan mengungkapkan pada Kamis, 23 Mei 2024.

Polisi mendatangi kediaman AS pada Rabu, 22 Mei 2024. Saat dilakukan introgasi, AS mengakui perbuatannya tersebut, dan telah melahirkan bayi perempuan secara normal pada Senin, 13 Mei 2024.

"Bayi itu hasil hubungan dengan pacarnya, VAR. Jadi, AS ini baru saja tamat sekolah, sedangkan VAR masih duduk di bangku SMA kelas 3," Ivan menejlaskan.

3 dari 4 halaman

Dimasukan ke Dalam Jok Sepeda Motor

Setelah melahirkan, AS menyuruh pacarnya, VAR untuk membawa bayi tersebut ke panti asuhan. Kemudian, keduanya membalut bayi itu dengan sepotong kain dan memasukkannya ke dalam jok sepeda motor.

"Lalu, VAR membawa bayi yang ada di dalam jok sepeda motor justru ke TKP dan meletakannya di situ," Ivan menuturkan.

VAR lalu kembali ke rumah AS untuk mengambil tali ari-ari bayi, dan ditanam di belakang rumahnya. Kemudian, petugas menangkap VAR.

Sebelumnya diberitakan, bayi yang diperkirakan baru lahir 3 jam ditemukan di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun,.

"Bayi berjenis kelamin perempuan diperkirakan berusia hanya tiga jam," kata Kapolsek Sidamanik, AKP S Tampubolon, Selasa, 14 Mei 2024.

4 dari 4 halaman

Temuan Warga

Diterangkan Tampubolon, bayi tersebut ditemukan di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afd B Tobasari Nagori Saitbuntu Saribu Kecamatan Pamatang Sidamanik. Bayi itu awalnya ditemukan warga yang baru saja pulang dari ladang.

Setibanya di lokasi, warga mendengar suara tangisan bayi. Warga pun mencari sumber suara. Saat warga tersebut menarik rerumputan di lokasi, tiba-tiba ada bayi yang terjatuh dari semak-semak.

"Bayi itu banyak mengeluarkan darah diduga akibat kayu rerumputan yang tajam," Tampubolon menuturkan.

Setelah warga memastikan bayi masih hidup, dibawa ke perkampungan. Lalu, warga setempat membawa bayi itu ke bidan. Namun belakangan bayi tersebut dibawa ke RS Parapat menggunakan mobil polisi karena mobil ambulans Puskesmas tidak ada baterai.

Naas, bayi bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut dilaporkan telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Parapat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini