Warga Bengkulu Keluhkan Listrik Kerap Padam Saat Buka Puasa dan Sahur

Pemadaman listrik yang kerap terjadi saat bulan Ramadan ini dialami warga Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2018, 12:00 WIB
Sebuah keluarga Palestina menikmati makan sahur selama pemadaman listrik di kamp pengungsian Rafah, Jalur Gaza selatan, 11 Juni 2017. Israel mengumumkan pihaknya mengurangi pasokan listriknya ke Gaza atas permintaan Otoritas Palestina. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Seluma - Warga di Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan pemadaman listrik yang hampir terjadi setiap hari selama bulan Ramadan. Terutama, menjelang berbuka puasa dan sahur.

"Bisa tiga kali sehari dan yang paling sering dipadamkan saat menjelang berbuka puasa," ucap Sudirman, warga Desa Pasar Seluma di Bengkulu, Senin (28/5/2018), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, pemadaman listrik yang berulang dalam satu hari membuat masyarakat khawatir dengan alat-alat elektronik yang lebih rentan rusak. Apalagi, pemadaman tersebut juga mengganggu aktivitas warga dalam mempersiapkan kebutuhan menjelang kegiatan berbuka puasa bulan Ramadan.

"Seperti tadi malam listrik padam sejak pukul 17.00 WIB dan baru hidup pukul 22.00 WIB," katanya.

Warga mengharapkan petugas PLN dapat meningkatkan pelayanan, terutama saat bulan suci di mana masyarakat sangat membutuhkan penerangan saat berbuka puasa dan sahur.

Sementara, Manajer PT PLN Area Bengkulu, Nova Sagita mengatakan pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Kabupaten Seluma disebabkan adanya gangguan jaringan. "Ada beberapa tiang yang tumbang karena longsor dan saat ini sedang ditangani tim lapangan," ucapnya.

Menurutnya, pemadaman yang kerap terjadi wilayah itu saat bulan Ramadan, bukan disengaja oleh petugas PLN, melainkan akibat gangguan jaringan.

Khusus wilayah Ilir Talo, kerawanan tanam tumbuh sering terjadi, sehingga perlu kerja sama dari warga sekitar untuk merelakan sebagian tanam tumbuh dipangkas. "Lokasi rawan tanam tumbuh rata-rata sawit milik warga yang menolak pemangkasan oleh tim," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya