5 Poin Kesepakatan Golkar-Nasdem soal Ahok hingga Negara

Pada pertemuan yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB itu, mereka berdiskusi soal berbagai hal, terutama kebangsaan dan pilkada.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 17 Nov 2016, 15:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan petinggi Golkar bertemu untuk bersilaturahmi. Ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Ketua Umum Golkar Setya Novanto ke kantor DPP Nasdem.

Pada pertemuan yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB itu, mereka berdiskusi soal berbagai hal, terutama kebangsaan dan pilkada. Kedua partai juga sepakat merumuskan sikapnya dalam lima poin.

"Memantapkan komitmen kebangsaan bersama untuk menghadapi tantangan masa depan bangsa, kedua menyinergikan energi bersama menjadi kekuatan bangsa, yang ketiga kita juga sepakat melakukan penataan sistem politik dalam rangka penguatan sistem presidensial," ujar Sekjen Golkar, Idrus Marham, usai pertemuan dengan Partai Nasdem, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Selain itu, pada poin keempat, mereka sepakat membangun demokrasi di tingkat lokal melalui pilkada. Terlebih, puncak pesta demokrasi semakin dekat.

Mereka pun sepakat untuk konsisten dalam perjuangan politik, termasuk soal Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Sepakat memandang perjuangan politik memiliki cita-cita mulia yang harus dilaksanakan konsisten. Terkait dengan Pilkada DKI Jakarta sebagai partai pendukung Ahok-Djarot merasa perlu peningkatan perjuangan dalam rangka untuk memenangkan Pilkada 2017," kata Idrus.

Menurut dia, poin-poin ini merupakan inisiasi dari Surya Paloh yang direspon oleh Setya Novanto. Kemudian peserta diskusi siang itu turut memberi masukan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya