Taylor Swift Bantu Kesha yang Terkena Pelecehan Seksual

Dalam mendukung kebebasan dari pelecehan seksual yang dialami penyanyi Kesha, Taylor Swift ikut menyumbang sejumlah uangnya.

oleh Deyesta Naedy diperbarui 22 Feb 2016, 21:40 WIB
Dalam mendukung kebebasan dari pelecehan seksual yang dialami penyanyi Kesha, Taylor Swift ikut menyumbang sejumlah uangnya.

Liputan6.com, Los Angeles Taylor Swift kembali beraksi. Kali ini, ia membantu rekan sesama penyanyinya Kesha dan mendonasikan US$250rb (sekitar 3,5 Milyar Rupiah) untuk membantu Kesha menyelesaikan kasus pelecehan seksual yang telah lama `mengakar`.

Dilansir dari Us Weekly pada Senin, (22/2/2016), hal ini terungkap ketika salah satu sumber terpercaya Taylor Swift memberikan informasinya, "dalam menunjukan dukungannya, Taylor Swift mendonasikan uang sebesar $250,000 untuk membantu keuangan yang ia butuhkan selama proses mencari keadilan."

Taylor Swift raih dua penghargaan di Grammy Awards 2016

Ibunda dari Kesha pun mengkonfirmasi melalui akun twitter pribadinya, dengan menuliskan, "Taylor Swift baru saja mendonasikan $250,000 untuk Kesha. Untuk mendukung masalah yang sedang dihadapinya. Luar biasa!,"

Tak hanya itu, ia juga menuliskan, "Hal yang sangat penting untuk Kesha adalah, ada seorang yang cantik, kuat, yang berdiri di belakang Kesha, membiarkan dunia melihat kekuatan dari kebenaran," ungkap sang ibunda melalui twitter.

Kasus penyanyi Kesha ini terjadi pada tahun 2014 lalu, Dr Luke, seorang produser penyanyi Kesha, yang dituduh melakukan pelecehan seksual sang penyanyi lagu Tik Tok tersebut. Kesha juga menerima kekerasan gender dari Dr Luke, perbuatan tidak menyenangkan dan intimidasi.

Tak hanya merubah namanya dari Ke$ha menjadi Kesha, Kesha juga mengganti nama akun twitternya.

Semuanya itu dilakukan si produser ketika Kesha berusia 18 tahun. Sedihnya, seperti diungkapkan sumber, insiden itu terjadi ketika Kesha masih perawan.

Kesha mengungkapkan hal ini, berawal saat Dr. Luke memberinya obat tidur dan memperkosanya pada ulang tahunnya yang ke-18 di California, Amerika Serikat, pada saat itu. Kesha mengaku menderita tekanan secara fisik, mental dan seksual karena produsernya tersebut. Ia pun berusaha memutuskan kontraknya dengan sang produser dan labelnya, Sony.

Kesha mengungkapkan pengalaman buruknya ketika masuk pusat rehabilitasi beberapa waktu lalu.

Sayangnya, pengadilan tak mengabulkan gugatannya ini. Kesha tetap harus menyelesaikan kontrak 6 albumnya bersama Sony. Kesha terlihat syok dan tak bisa berkata apa-apa mendengar keputusan pengadilan tersebut.

Beberapa aktris juga menunjukkan dukungan untuk Kesha agar terbebas dari kasusnya. Bahkan, tanda tagar #FreeForKesha pun tersebar luas di sosial media.

(Est/Des)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya