Jokowi Minta KEIN Kerja Konkret‎

Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan masih ada beberapa kendala yang harus segera dipecahkan demi meningkatkan daya saing Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Jan 2016, 14:13 WIB
Presiden Jokowi (kanan) menyalami Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir usai pelantikan pengurus KEIN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/1). Pembentukan KEIN sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) untuk bekerja lebih konkret dalam membangun ekonomi Indonesia‎ melalui peningkatan daya saing industri. KEIN diharapkan bisa berperan penuh mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Juru Bicara Presiden RI, Johan Budi menjelaskan, dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan KEIN, presiden meminta kepada KEIN untuk melakukan kajian mendalam mengenai kondisi sektor riil saat ini dan kemudian diharapkan segera bisa memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah. 

"Pesan menarik dari presiden, kalau memberikan rekomendasi yang konkret, yang bisa langsung dieksekusi, bukan yang ngawang-awang," kata Johan Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Jokowi juga meminta agar realisasi inflasi yang cukup rendah di 2015 dapat dijadikan modal bagi KEIN untuk merumuskan peningkatan daya saing dan ekonomi Indonesia di tahun selanjutnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Desember 2015 sebesar 0,96 persen, atau lebih tinggi dibanding November yang sebesar 0,21 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2015 mencapai‎ 3,35 persen.

Angka inflasi Desember 2015 sebesar 0,96 persen merupakan yang tertinggi sejak 2010. Namun sebaliknya, inflasi tahunan di 2015 merupakan yang terendah sejak 5 tahun terakhir.

Sementara di kesempatan terpisah, Ketua KEIN Soetrisno Bachir menambahkan masih ada beberapa kendala yang harus segera dipecahkan demi meningkatkan daya saing industri Indonesia.

"Memang kendala utama saat ini di bunga bank, padahal inflasi rendah, jadi bagaimana tahun ini bisa lebih cepat lagii turunnya supaya kita kompetetitif dengan negara lainnya, khsusnya saat MEA," tambah dia.

Soetrisno juga yakin dengan mayoritas anggota KEIN berasal dari kalangan profesional dan enterpreneur, apapun hasil rekomendasinya akan mampu dieksekusi dengan mudah oleh pemerintah. "Saya optimistis bahwa kita akan menjadi negara produsen yang kuat," tegasnya. (Yas/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya