Liputan6.com, New York - Harga minyak anjlok pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) karena para pedagang khawatir akan ada lebih banyak minyak mentah Iran yang bakal membanjiri pasar.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (21/7/2015), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun US$ 74 sen menjadi US$ 50,15 per barel di New York Mercantile Exchange.
Advertisement
sementara harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September turun US$ 45 sen menjadi US$ 56,65 per barel di London ICE Future Exchange.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Senin menyetujui kesepakatan baru yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan utama dunia pada isu-isu nuklir Iran pada Selasa pekan lalu.
Sanksi ekonomi dan keuangan akan dihentikan sekaligus di bawah resolusi PBB dan dalam kerangka yang disepakati.
Harga minyak juga merosot karena dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
Sebuah penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. (Ndw/Ahm)