Temui Petani dan Pengrajin Bambu, Jokowi Tiru Bung Karno?

Gaya Jokowi saat berbincang dengan petani dan pengrajin dinilai sebagai penerapan paham Marhaenisme milik Bung Karno.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Mar 2014, 21:06 WIB
Jokowi juga menanyakan tentang harga bibit dan beberapa sarana pertanian yang berlaku di Desa Kauman, Ngawi, Jawa Timur (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo menyempatkan diri berbincang dengan para petani di pematang sawah di Desa Kauman, Ngawi, Jawa Timur dan pengrajin anyaman bambu di Magetan, Jawa Timur. Apakah yang dilakukan Jokowi itu sebagai bentuk penerapan ideologi Marhaen (Marhaenisme) Bung Karno?

"Ya memang kan di sekitar hutan Jati tadi gap (batasan) antara kaya dan miskin sangat lebar sekali," ujarnya usai pembekalan saksi PDIP di Pacitan, Senin (31/3/2014).

Marhaenisme adalah ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Ajaran ini dari pemikiran Bung Karno yang bermaksud mengangkat kehidupan rakyat kecil yaitu petani dan buruh dari cengkeraman orang kaya dan penguasa. Marhaenisme diambil dari nama seorang petani, Marhaen, yang menjadi inspirasi Bung Karno pada tahun 1926-1927.

Maka Jokowi yang mengakui Bung Karno sebagai mentornya menyetujui bahwa petani seharusnya diberikan perhatian lebih agar batasan antara kaya dan miskin tersebut tidak terus melebar. "Itulah pentingnya seorang pemimpin memiliki ideologi, memegang nilai, dan memegang prinsip," tegasnya.

Mengenai pose yang mirip Bung Karno ketika berbincang dengan pata petani Kauman yang sedang menanam padi, Jokowi mengaku hal itu timbul karena insting. "Ya saya hanya ini aja. Nandur-nandur. Ya memang secara alami insting saya mengatakan saya harus bertanya. Dan saya meloncat dari mobil. Itu aja," jelasnya. (Rizki Gunawan)

Baca juga:

Kunjungi Pengrajin di Magetan, Jokowi Bicara `Jurus` Berdagang

Jongkok di Pematang Sawah, Jokowi Menyapa Petani

Disebut `Boneka` Megawati, Ini Komentar Jokowi

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya