Sukses

Top 3 Tekno: Profil OhMyV33Nus hingga Selamat Tinggal Windows 7 dan Windows 8.1

Profil Johnmar Villaluna alias OhMyV33Nus (dibaca: Oh My Venus) membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Profil OhMyV33Nus (dibaca: Oh My Venus) membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (12/1/2023) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari Microsoft yang menyetop dukungan untuk Windows 7 serta Windows 8.1 pada 10 Januari 2023.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Profil OhMyV33Nus 'Oh My Venus', Kapten Tim Mobile Legends Blacklist International

Johnmar Villaluna alias OhMyV33Nus (dibaca: Oh My Venus), mencuri perhatian dalam pertandingan antara RRQ Hoshi vs Blacklist International di babak Knockout Upper Bracket M4 World Championship.

Dalam laga pada Rabu (11/1/2023) tersebut, Kapten dan Mid Laner, bersama rekan-rekannya dalam tim asal Filipina itu berhasil menundukkan RRQ Hoshi dan membuat mereka terjun ke Lower Bracket.

Villaluna sendiri bukan pemain baru di skena Mobile Legends: Bang Bang maupun game kompetitif lainnya. Kelahiran Antipolo, Rizal, Filipina itu sudah beberapa kali tergabung dalam tim-tim esports di negara itu.

Player yang lahir pada 20 Juli 1994 itu tercatat telah bergabung dengan ONIC Phillipines, sebelum akhirnya berjuang bersama Blacklist International.

Mengutip Spin.ph, Kamis (12/1/2023), Villaluna mengaku, ketika masih muda, dia bisa bermain online game hingga sekitar 12 jam dalam sehari. Tidak punya komputer pribadi di rumah, ia pun sering bermain di warnet.

Villaluna sudah bermain Ragnarok ketika berusia 13 tahun, lalu beralih ke Warcraft dan Dota. Di tengah mulai naiknya kompetisi game saat itu, ia memutuskan untuk mengejar karir di sana.

OhMyV33Nus sendiri mulai tergaet skena MOBA ketika bermain League of Legends, saat berusia 17 hingga 19 tahunan. Ibu Villaluna sendiri adalah seorang pekerja Filipina di Jepang. Sehingga, Villaluna tinggal bersama kakek dan neneknya.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Microsoft Setop Dukungan, Selamat Tinggal Windows 7 dan Windows 8.1

Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk Windows 7 serta Windows 8.1 pada 10 Januari 2023. Dukungan untuk Windows 7 sebenarnya sudah dihentikan pada Januari 2020 dengan Sistem Operasi atau OS tersebut berhenti menerima update fitur.

Namun mengutip GSM Arena, Kamis (12/1/2023) Microsoft masih menawarkan dukungan keamanan tambahan selama tiga tahun dengan biaya tambahan. Hal ini penting bagi banyak bisnis yang sulit untuk berpindah ke OS terbaru.

Hingga pada 10 Januari 2023 lalu, Microsoft akhirnya benar-benar menghentikan pembaruan untuk keamanan, di mana pengguna harus memilih untuk memperbarui OS, atau lanjut memakai Windows 7 tanpa jaminan keamanan.

Selain itu, mengutip laman resminya, Microsoft juga menghentikan dukungan untuk Windows 8.1, di mana mereka tidak lagi menyediakan pembaruan software dan bantuan teknis.

Perusahaan pun meminta pengguna yang masih memakai Windows 8.1 untuk segera memperbarui sistem operasinya ke versi yang paling baru dan masih mendapatkan layanan.

"Jika perangkat Anda tidak memenuhi persyaratan teknis untuk menjalankan versi Windows yang sekarang, kami merekomendasikan Anda mengganti perangkat dengan yang mendukung Windows 11," tulis mereka.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 3 halaman

3. Perlu 431,6 Juta Pohon Baru untuk Kompensasi Emisi Karbon dari Penambangan Bitcoin

Bitcoin dianggap sebagai mata uang kripto paling kotor oleh Forex Suggest, sebuah website yang mengungkap dampak penambangan dan perdagangan mata uang kripto.

Sumber ini menyebut, penambangan Bitcoin punya dampak paling buruk bagi lingkungan pada tahun 2022.

Menurut situs tersebut, para ahli membuktikan bahwa produksi satu VTS mengeluarkan hampir satu ton karbon dioksida (CO2). Sekadar informasi, laman Currency.world menyebut, VTS adalah kode mata uang untuk Veritise cryptocurrency.

Secara total pada 2022, penambangan Bitcoin menghasillkan sekitar 86,3 juta ton CO2. Forex Suggest pun menyebut, untuk mengurangi dampak emisi berbahaya, dunia perlu menanam sekitar 431,6 juta pohon baru.

Namun laporan tersebut tidak mempertimbangkan para penambang VTS yang beralih ke sumber energi lain.

Di sisi lain, Dewan Penambangan Bitcoin alias The Bitcoin Mining Council mengatakan, pada kuartal ketiga 2022, keseimbangan daya penambangan Bitcoin yang stabil adalah 59,4 persen, 3 persen lebih banyak dibandingkan tahun 2021.

Baca selengkapnya di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.