Sukses

Asian Games 2018 Bakal Pamer Mobil Otonomos Berbasis 5G

Uji coba teknologi jaringan generasi kelima untuk menjalankan mobil otonomos dilakukan oleh operator seluler Telkomsel selaku official mobile partner Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran olahraga Asian Games 2018 bakal jadi salah satu momen bagi industri telekomunikasi Indonesia untuk unjuk gigi atas teknologi 5G.

Uji coba 5G yang dimaksud akan diaplikasikan untuk menjalankan mobil otonomos alias mobil tanpa sopir.

Uji coba teknologi jaringan generasi kelima untuk menjalankan mobil otonomos dilakukan oleh operator seluler Telkomsel selaku official mobile partner Asian Games 2018, yang bakal digelar di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/7/2018) malam.

Rudiantara mengatakan, selain Telkomsel, ada operator lainnya yang juga akan melakukan uji coba teknologi 5G, yakni XL bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Nantinya, kata Rudiantara, frekuensi yang akan digunakan untuk mendukung jaringan 5G saat uji coba adalah frekuensi rendah.

"Frekuensinya di 3 giga kurang lebih, ada juga dibuka kemungkinan di 8 giga, kan namanya juga uji coba, enggak apa-apalah," katanya.

Rudiantara mengatakan, tujuan uji coba penerapan 5G ini fokus ke masalah teknis, sebab menurutnya 5G bukan hanya masalah frekuensi tetapi menyoal perangkatnya.

"Jadi device di sisi user-nya dan aplikasi, semua harus lengkap, tujuannya untuk melihat itu," ujar pria yang karib disapa Chief RA ini.

Dalam uji coba di Asian Games 2018 nanti, pengoperasian mobil tanpa sopir memanfaatkan jaringan 5G. Mobil tersebut akan berjalan di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jelang Asian Games 2018, Kecepatan Internet Digeber hingga 960 Mbps

Salah satu operator yang bersiap menjelang Asian Games 2018 adalah Telkomsel.

Diketahui, operator yang identik dengan warna merah itu telah bersiap mempercepat infrastruktur jaringan untuk gelaran yang akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang tersebut.

Seiring kesiapan jaringan di acara ini, Telkomsel juga menghadirkan teknologi Time Division Duplexing (TDD) Massive Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk dapat melayani keramaian di titik prioritas utama dengan lebih baik.

Oleh karena itu, anak usaha Telkom Indonesia ini pun memaksimalkan 30 MHz frekuensi TDD 2.3 GHz sebagai bagian dari strategi Multi-Band LTE.

Melalui frekuensi ini, Telkomsel dapat mengimplementasikan teknologi terkini TDD Massive MIMO yang memungkinkan BTS 4G mengirim dan menerima lebih dari satu sinyal data secara bersamaan dalam kanal radio yang sama sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan LTE.

"Teknologi TDD Massive MIMO akan dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi spektrum, sehingga semakin banyak pelanggan yang akan dapat merasakan kecepatan maksimum LTE pada saat bersamaan di suatu lokasi," ujar Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan dalam keterangannya, Senin (4/6/2018).

"Total kecepatan yang dapat dirasakan oleh beberapa pelanggan secara bersamaan di suatu lokasi nantinya dapat mencapai 960 Mbps," tambah dia.

3 dari 3 halaman

Aspek Jaringan Capai 90 Persen

Bob juga berujar, saat ini kesiapan Telkomsel dari aspek jaringan untuk mendukung Asian Games 2018 mencapai hampir 90 persen.

Dalam waktu dekat, Telkomsel segera menyiagakan ratusan base transceiver station (BTS) untuk melayani kebutuhan komunikasi publik di 175 titik prioritas utama.

"Kami berupaya semaksimal mungkin agar persiapan ini dapat secepatnya rampung terutama di titik-titik vital arena pertandingan maupun lokasi keramaian publik yang ada di Jabotabek, Jawa Barat, dan Palembang," ujar Bob.

Telkomsel membagi kategori lokasi dukungan infrastruktur menjadi tiga bagian, yakni arena pertandingan, lokasi di luar arena pertandingan, dan lokasi penyangga pertandingan.

Terdapat 51 titik arena pertandingan yang di antaranya berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan Stadion Jakabaring Palembang.

Sementara itu, 59 titik lokasi di luar arena pertandingan yang juga mendapat perhatian untuk pengamanan jaringan di antaranya adalah media center, broadcast center, serta tempat penginapan atlet dan jurnalis.

Adapun 65 titik lokasi penyangga pertandingan yang diidentifikasi akan menjadi tempat keramaian publik antara lain bandara dan pusat perbelanjaan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.