Sukses

Gerhana Bulan Terlama Bakal Berlangsung dari Dini Hari hingga Subuh

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diwartakan sebelumnya, gerhana bulan total terlama akan terjadi di beberapa bagian Bumi pada akhir Juli ini. Indonesia juga termasuk ke salah satu negara yang bisa menyaksikan peristiwa alam langka ini.

Dalam rangka menyambut gerhana bulan total terlama, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan melakukan pengamatan khusus. Diketahui, gerhana bulan total terlama akan terjadi pada 28 Juli 2018, tepat pada waktu dini hari.

Disampaikan Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, proses pengamatan gerhana bulan total terlama ini tidak akan dilakukan secara umum. Pasalnya, gerhana bakal berlangsung sejak dini hari sampai Subuh.

"Ya, nanti kita bakal lakukan pengamatan, tapi bukan untuk umum karena gerhana ini bakal terjadi di dini hari pada 28 Juli 2018," ujar Thomas kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (18/7/2018).

Saat ditanyakan apakah ada pengamatan khusus terhadap peristiwa alam ini, Thomas berkata kalau pihaknya hanya ingin mengabadikan momen gerhana bulan saja. "Tidak ada tujuan sains, hanya untuk mengabadikan foto prosesnya saja," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puncak Gerhana

Dijelaskan peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto, seluruh wilayah Indonesia memiliki kesempatan untuk melihat gerhana bulan total pada 28 Juli, tepat pada waktu dini hari. 

“Puncaknya pukul 03.23 WIB. Di banyak berita disebutkan tanggal 27 Juli (waktu Greenwich, UK),” ujar Rhorom kepada Tekno Liputan6.com via pesan teks.

Terkait durasi gerhana, Rhorom mengungkap durasi gerhana 3 jam 55 menit, sedangkan durasi gerhana total 1 jam 43 menit. Lalu, kenapa durasi gerhana bulan kali ini lebih lama dari biasanya? 

“Memang lama karena saat itu Bulan jauh dari Bumi (di titik apogee, tampak sebagai micromoon), kebalikan dari Super Blue Blood Moon pada Januari lalu,” tandasnya,

 

3 dari 3 halaman

Sekilas Gerhana Bulan

Perlu diketahui, gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam posisi sejajar, sehingga membuat bunyi terhalangi oleh bayangan Bulan.

Gerhana sebagian akan terlihat selama 3 jam 55 menit. Hal ini juga akan membuatnya sebagai gerhana terlama sejak 2011 hingga 2020.

Mereka yang tinggal di Amerika Serikat tidak bisa menyaksikan peristiwa kosmik ini. Alih-alih begitu, NASA menyebut mereka yang tinggal di negara adi kuasa tersebut harus menunggu hingga Juli 2020 untuk menyaksikan gerhana bulan.

Awal tahun ini ada gerhana bulan total pada 31 Januari. Saat itu, terjadi peristiwa gerhana bulan bernama Super Blue Blood Moon, atau yang biasa disebut dengan supermoon.

Saat itu Bulan memiliki ukuran lebih besar dan terang. Sebutan bulan biru sendiri adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan.

Pada saat Super Blue Blood Moon, beberapa wilayah bisa menyaksikannya, misalnya Hawaii, Alaska, Kanada, Australia, dan Asia. Tidak hanya itu, Amerika Serikat bagian barat dan Rusia juga bisa menyaksikan kejadian langka ini.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.