Sukses

Elon Musk Ingin Bangun Jaringan Internet Luar Angkasa

Elon Musk akan menggunakan keuntungan dari pembangunan satelit di Bumi untuk membangun kota di planet Mars.

Liputan6.com, Ambisi Chief Executive Officer (CEO) SpaceX, Elon Musk, untuk 'menjajah' planet Mars masih terus bergelora. Salah satunya melalui rencana pembangunan jaringan satelit di atas permukaan Bumi guna mempercepat layanan internet dan memberikan akses kepada orang-orang yang belum terjamah internet.

Jaringan baru ini pada awalnya memang akan menguntungkan orang-orang di Bumi. Namun rencana lainnya adalah Musk akan menggunakan keuntungan dari pembangunan satelit itu untuk membangun kota di planet Mars.

"Kami melihat ini sebagai sumber pendapatan jangka panjang bagi SpaceX untuk mendanai sebuah kota di Mars," ujar Musk kepada Bloomberg.

Sayangnya Musk tidak merinci bagaimana caranya dia bisa menghasilkan uang dari proyek tersebut. Namun dia membuka kemungkinan untuk menjual satelit tersebut setelah jaringan internet selesai dibangun.

Menurut catatan GeekWire, SpaceX akan membangun dan meluncurkan hampir 4 ribu satelit yang mengorbit di sekitar 750 mil di atas permukaan Bumi untuk membuat jaringan baru tersebut.

Musk dikenal dengan tekadnya untuk 'menjajah' tetangga Bumi, dan berencana untuk menempatkan manusia di Mars pada pertengahan tahun 2020-an. Salah satu pendiri PayPal itu mendirikan SpaceX pada 2002 untuk merevolusi teknologi luar angkasa, dengan tujuan akhir agar orang-orang bisa hidup di planet lain.

SpaceX memenangkan kontrak senilai US$ 2,6 miliar dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun lalu, menjadi salah satu perusahaan swasta pertama di luar Boeing, untuk menerbangkan astronot ke Statiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dimulai pada awal 2017.

Musk pun dinilai melihat proyek internet luar angkasa ini sebagai salah satu cara untuk membawanya ke Mars. Proyek ini setidaknya akan memakan waktu pengembangan selama lima tahun dengan biaya sekitar US$ 10 miliar. Alih-alih mengirim data melalui jaringan yang menggunakan kabel serat optik, sistem proyek ini akan memantulkan sinyal dari satelit ke satelit.

Untuk pengawasannya akan dilakukan di kantor pusat baru SpaceX di Seattle, Amerika Serikat (AS). Demikian seperti dilansir Cnet, Senin (19/1/2015).

(din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini