Email `Perang` Steve Jobs Melawan Google Terungkap

Liputan6.com, Jakarta Sebuah email rahasia antara CEO Apple Steve Jobs dan para eksekutif perusahaan terungkap. Steve Jobs mengirim email pada tanggal 24 Oktober 2010, dengan subjek "Top 100".

Isinya berupa strategi bisnis perusahaan yang akan dibahas Apple pada pertemuan rahasia yang rutin digelar setiap tahun. Setiap tahunnya Jobs mengumpulkan 100 karyawan terbaiknya untuk melakukan pertemuan rahasia. Tim ini disebut Top 100.

Salah satu topik yang disoroti Jobs dalam email itu adalah tentang Apple TV 2 set-top box dan layanan TV berlangganan melalui jaringan, aplikasi, browser, serta membuat aksesoris "must have" (yang wajib dimiliki) untuk perangkat iOS.

Selain itu, Jobs juga mengungkap strategi Apple pada tahun 2011 untuk berperang melawan Google. Di email itu tertulis: "Holy War with Google", Jobs berambisi mengejar ketertinggalan Apple dengan Google Android. 

"Apple berada dalam bahaya karena terlalu lama bergantung pada paradigma lama," tulis Jobs.

Email Jobs juga mengklaim bahwa Apple harus mengejar Android di beberapa segmen utama termasuk notifikasi, kemampuan tethering, serta fitur pengenalan suara. Rencana ini diwujudkan dengan dikenalkannya fitur Siri pada iPhone 4S sebelum Jobs wafat pada 5 Oktober 2011.

"[Kita harus] menyatukan semua produk bersama-sama, jadi kita kunci pelanggan dalam ekosistem kita," tulis Jobs menginstruksikan.

Menariknya, pada tahun yang sama, sebuah dokumen strategi internal milik Samsung beredar dan menyebutkan prioritas mereka yaitu: "Beating Apple is #1 Priority (semuanya harus dalam konteks mengalahkan Apple)".

Menurut yang dilansir Business Insider, dokumen email berisi rencana Steve Jobs tersebut digunakan sebagai salah satu barang bukti di ruang persidangan terkait kasus pelanggaran paten antara Apple dan pesaingnya Samsung. Di pengadilan San Jose akhir minggu lalu, kepala pemasaran Apple Phil Schiller mengklaim strategi yang disebutkan dalam email hanyalah outline dan belum tentu dilakukan.

Apple menuntut $ 2 milyar sebagai gantu rugi terhadap lima paten yang dilanggar Samsung, sementara Samsung menuntut $ 6,9 juta berkaitan dengan dua dugaan pelanggaran paten.