Sukses

Sempat Putus Akibat Longsor, Jalur Lumajang-Malang via Ranu Pani Kembali Dibuka

Akses jalan yang sempat ditutup sementara akibat material banjir dan longsor di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, sudah mulai bisa dilintasi kendaraan.

Liputan6.com, Lumajang - Akses jalan Lumajang - Malang via Ranupani yang sempat ditutup akibat terjadinya longsoran tebing di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro Lumajang, sudah bisa dilintasi kendaraan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mengerahkan tim gabungan BPBD untuk mengebut pembersihan material longsoran dan lumpur pada jalan Kabupaten Lumajang di Desa Ranupani.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang mengungkapkan, cuaca ekstrem yang terjadi pada musim ini menyebabkan 10 titik longsor mulai kawasan hutan TNBTS sampai Dusun Besaran Desa Ranupani.

"Akibat kejadian itu akses jalan Lumajang - Malang via Ranupani tidak dapat dilaluiroda dua maupun roda empat karena jalan tertimbun material lumpur," ungkap dia.

Selain itu, diungkapkan Joko, bahwa upaya penanganan dilakukan oleh petugas BPBD, TNI-Polri dan relawan, yang juga melibatkan alat berat yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Lumajang untuk membersihkan material longsoran dan lumpur yang menutupi jalan.

Saat ini akses jalan Lumajang - Malang via Ranupani sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat dengan lancar.

“Namun dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan karena jalan licin. Saya menghimbau pengendara untuk tidak berkendara dengan kecepatan tinggi karena jalan masih cukup licin," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satu Pura Rusak Akibat Banjir Bandang

Berdasarkan data BPBD Lumajang, menyebutkan belasan rumah dan satu pura rusak akibat tanah longsor dan banjir bandang di pemukiman warga suku Tengger di Desa Ranu Pani.

Sebanyak 11 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terdampak tanah longsor harus mengungsi di kediaman kerabatnya dan rumah kosong yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban longsor tersebut.

Tanah longsor menutup jalan di Desa Argosari sebanyak enam titik dan akses jalan menuju objek wisata B-29 juga tidak bisa dilalui karena banyak material longsor, sehingga petugas focus membersihkan longsoran agar akses jalan bisa dilalui Kembali oleh kendaraan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.