Sukses

3 Lagu Tommy Page yang Menyentuh Hati

Beberapa lagu hits Tommy Page berhasil menyentuh hati para pendengarnya di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Tommy Page untuk selamanya pada Jumat (3/3/2017) waktu setempat, masih menyimpan sejumlah misteri. Belum diketahui apa yang sebenarnya terjadi pada sang penyanyi. Banyak yang menyebut bahwa Page melakukan bunuh diri setelah jenazahnya ditemukan di New York.

Tommy Page meninggalkan tiga orang anak yang masing-masing berusia 12, 10, dan 8 tahun. Orangtua, dua saudara laki-laki, satu saudara perempuannya, dan pasangannya yang bernama Charlie juga menjadi pihak yang ditinggalkan Page di usianya yang ke-46, seperti disampaikan Bustle.com.

Tommy Page secara mengejutkan 'muncul' di malam penganugerahan Panasonic Gobel Awards 2015.

Di luar kabar mengenai kematiannya, Tommy Page telah memiliki beragam karya yang tentunya akan selalu terngiang di telinga para penggemar musik dunia. Ia telah merilis album sejak 1988 dan langsung menelurkan single-single andalan yang menyejukkan telinga.

Dari berbagai lagu andalan Tommy Page, terdapat beberapa nomor yang dirasa mampu membuat kita terharu dan tersentuh hanya dengan mendengar nada-nadanya. Lagu-lagu apa saja itu? Simak selengkapnya berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. A Shoulder to Cry On

"A Shoulder to Cry On" merupakan tembang yang dirllis pada 1988. Single ini terdapat dalam album perdana Tommy Page yang judulnya diambil dari namanya. Lagu yang hanya diciptakan Tommy Page ini, memiliki nada-nada menyentuh dan mudah diingat. Bahkan, lagu ini menempati posisi ke-29 di Billboard Hot 100.

Beberapa tahun sebelum "A Shoulder to Cry On" dirilis, salah satu teman wanita Tommy Page tengah menderita sakit parah. Untuk menunjukkan bahwa pikirannya terus bersamanya, Page menciptakan lagu berjenis balada ini.

Padahal, Tommy Page mengaku setiap kali ia menulis lagu-lagu bertema cinta, objeknya selalu tertuju kepada seseorang yang tidak nyata dalam hidupnya. Namun, ia menjelaskan bahwa lagu ini bukanlah hasil dari imajinasinya, melainkan berisi tentang temannya yang sedang sakit parah itu.

3 dari 4 halaman

2. I'll Be Your Everything

Tembang "I'll Be Your Everything" memiliki irama yang lebih lembut ketimbang "A Shoulder to Cry On". Namun dalam lagu ini terdapat nuansa jazz yang menimbulkan suasana romantis. Liriknya pun sanggup menyentuh hati pendengarnya hingga menempati posisi puncak di chart US Billboard Hot 100 pada April 1990.

Lagu dari album kedua ini merupakan buah karya Tommy Page beserta dua personel boy band New Kids on the Block (NKOTB), Jordan Knight dan Danny Wood. Lagu ini diciptakan selama tur Tommy Page bersama NKOTB pada 1989. Page kala itu tengah bermain piano di sebuah hotel pada satu malam. Jordan Knight tiba-tiba menghampirinya dan keduanya memainkan piano bersama.

Lalu, Jordan Knight memainkan bait yang akan menjadi "I'll Be Your Everything", sebuah lagu yang disimpan Knight untuk proyek solo di masa depan, seperti disampaikan Billboard. Keduanya lalu berkolaborasi untuk menyelesaikan lagunya dan Page bertanya apakah ia bisa merekamnya untuk album berikutnya. Knight menyetujuinya dan ia memproduseri lagu ini sambil dibantu oleh anggota NKOTB lainnya, Danny Wood dan Donnie Wahlberg.

4 dari 4 halaman

3. Whenever You Close Your Eyes

Kembali membuat lagu-lagu berirama lembut, Tommy Page mempersembahkan single "Whenever You Close Your Eyes" kepada para penggemarnya pada 1991. Lagu yang memiliki reffrain mudah diingat ini terdapat dalam album ketiga Page, From the Heart.

Di album ketiganya, lagu-lagu balada Page lebih banyak dihiasi unsur orkestra. Bahkan, vokal Page memiliki jangkauan yang lebih luas dengan nada lebih tinggi dari lagu-lagu sebelumnya. Tentunya, "Whenever You Close Your Eyes" juga menjadi satu di antaranya.

Single "Whenever You Close Your Eyes" merupakan hasil kerjasamanya dengan Michael Bolton dan Diane Warren. Tommy Page mengutip bahwa lagu-lagu dalam album ketiganya ini terinspirasi oleh tren musik Wilson Phillips yang tengah digandrungi kala itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini