Sukses

Printemps Francais 2015 Festival Musisi Indonesia dan Prancis

Festival ini merupakan kolaborasi antara seniman Indonesia dengan seniman Prancis

Liputan6.com, Jakarta
Festival kebudaayan Prancis Printemps Francais tahun ini menyediakan ruang untuk seniman Indonesia menunjukan karya mereka.

"Kami membuka pintu untuk seni Indonesia dan Prancis," kata Direktur Institut Francais d'Indonesia (IFI) Bertrand de Hartingh dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (11/5).

Menurut de Hartingh, setelah sepuluh tahun pertama mereka berusaha mengenalkan kebudayaan Prancis kepada masyarakat Indonesia, tahun ke-11 ini mereka ingin melangkah lebih jauh lagi dengan mengajak seniman Indonesia pada festival yang berlangsung mulai 15 Mei hingga 16 Juni 2015. "Indonesia dan Prancis ada kerja sama di banyak bidang," kata de Hartingh.

Kolaborasi antara seniman Indonesia dengan seniman Prancis antara lain adalah pertunjukan Guignol, boneka tangan Prancis, dengan Punakawan di acara festival di Yogyakarta, Surabaya dan Solo.

Printemps Francais merupakan festival seni budaya Prancis yang setiap tahun digelar oleh IFI.

Gelaran yang memasuki tahun ke-11 ini hadir di sepuluh kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surabaya, Malang, Bali, Medan dan Pontianak.

Terdapat 11 kelompok seni dari Indonesia, yakni dari seni musik, seni pertunjukan, seni rupa, dan fotografi. Pertemuan antara seni tradisi Prancis dan seni tradisi Indonesia terangkum dalam pertunjukan antara Guignol, boneka tangan Prancis dan Punakawan, tokoh pewayangan Jawa.

"Grup musik asal Prancis, Gran Kino, dan Sarasvati dari Indonesia melanjutkan kolaborasi mereka yang sudah dimulai sejak 2013 untuk sebuah kreasi musikal terbaru. Pertunjukan ini merupakan salah satu highlight dari PF 2015," ujar Didier Vuillecot, salah satu direksi PF 2015.

Dilanjutkannya, seniman Indonesia lain yang akan tampil di PF 2015 adalah Frau di auditorium IFI Bandung, Agus "Kucing" seniman visual Surabaya di IFI Surabaya, begitu pula auditorium IFI Thamrin akan diisi oleh penampilan Sundari Soekotjo dan Intan Soekotjo, Bonita & The Hus Band, seminar ekologi dan beberapa penampil lainnya.

"Untuk mengisi panggung musik pop PF menampilkan band dari Prancis, seperti Fancy, Manceau, dan Gran Kino. Sedangkan, untuk musik klasik tersapat Ensemble Trielen dan Ensemble Doulce Memoire," kata Didier.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.