Sukses

BFI Finance Catat Pembiayaan Baru Rp 14,5 Triliun hingga Kuartal III 2023

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menuturkan, mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat.

Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp 14,5 triliun hingga kuartal III 2023. Nilai pembiayaan tersebut meningkat 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 (year-on-year/YoY) dan 4,3 persen meningkat dari kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ).

Kinerja ini disampaikan melalui pencapaian kualitas pembiayaan yang terkendali dan terbukti resilient dalam melewati berbagai isu peningkatan risiko industri pembiayaan di kuartal II 2023, antara lain, berakhirnya status pandemi yang diprediksi mempengaruhi profil debitur dan konsumen, turunnya pembiayaan sebagai dampak libur panjang lebaran yang membuat volume penjualan kendaraan bermotor berkurang dan tertundanya pembayaran nasabah, hingga masalah disrupsi operasional di lingkup internal.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menuturkan, mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat yang memang merupakan core bisnis perusahaan. 

Pertumbuhan nilai tersebut berkontribusi terhadap peningkatan nilai total pembiayaan bersih dari Rp 17,5 triliun menjadi Rp20,5 triliun atau naik 16,9 persen YoY, yang secara keseluruhan turut mendorong kenaikan nilai aset dari Rp20,0 triliun menjadi Rp24,2 triliun atau naik 20,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sembari terus menjaga kondisi likuiditas dan rentabilitas di tingkat yang aman, BFI Finance tetap memastikan diri untuk menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) berada di bawah rata-rata industri sebagaimana tren sebelumnya. NPF bruto perusahaan per September 2023 tercatat 2,02 persen sementara NPF neto berada di level 0,36 persen.

“Kami cukup agile menghadapi dinamika perkembangan kondisi eksternal dan juga tentunya internal Perusahaan. Dengan adanya disrupsi operasional pada akhir semester pertama kemarin, kami mengetatkan penyaluran pembiayaan baru serta berbenah di segala lini, contohnya menjaga kualitas pembiayaan untuk mencapai level optimal serta peningkatan infrastruktur keamanan digital,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (26/10/2023). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Portofolio Produ

Hingga kuartal III ini, net gearing ratio BFI Finance tercatat sebesar 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan regulator untuk perusahaan pembiayaan, yakni sebesar 10 kali. Persentase Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) terpantau masing-masing berada di level 8,0 persen dan 17,1 persen.

Dari keseluruhan ini, Perseroan berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp4,8 triliun, meningkat 23,9 persen  YoY dengan laba setelah pajak dilaporkan sebesar Rp1,2 triliun, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun.

Portofolio produk masih didominasi oleh pembiayaan dengan agunan kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua) sebesar 65,1 persen, yang kemudian secara berturut-turut disusul oleh pembiayaan dengan jaminan invoice alat berat dan mesin sebesar 14,3 persen, jaminan sertifikat rumah/ruko (property-backed financing) sebesar 4,2 persen.

Selain itu, pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru dengan komposisi pembiayaannya sebanyak 12,8 persen, dan pembiayaan berbasis akad syariah dan lainnya yang menempati porsi 3,6 persen.

 

  

3 dari 3 halaman

Fitur Pembiayaan

Sebagai salah satu komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, BFI Finance juga telah mengucurkan pembiayaan modal usaha untuk konsumen senilai Rp8,8 triliun atau setara dengan 60,9 persen dari keseluruhan total pembiayaan baru selama Januari hingga September. Sisanya adalah untuk pembiayaan multiguna sebesar 21,3 persen, pembiayaan investasi bagi konsumen pelaku usaha sebanyak 15,8 persen, dan pembiayaan syariah 2,0 persen.

Fitur pembiayaan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik bekerja sama dengan beberapa merek menjadi variasi baru yang mewarnai produk pembiayaan BFI Finance, dengan beberapa inisiatif lainnya juga sedang dijalankan dan saat ini sedang dalam tahap implementasi guna menambah akselerasi bisnis.

“Kami terus menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun dengan berbagai inisiatif, di antaranya tetap fokus pada valuasi yang tepat, penyediaan solusi pembiayaan bersifat customer centric sesuai kebutuhan masing-masing segmen pasar lewat dukungan teknologi informasi, serta proses kredit yang benar,” ujar dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.