Sukses

Investor Asing Beli Saham, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan bursa saham Asia Pasifik yang bervariasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup menghijau pada Senin, 24 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Senin, (24/7/2023). Aksi beli investor asing turut mendukung kenaikan IHSG.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,27 persen ke posisi 6.899,39. Indeks LQ45 melemah tipis 0,10 persen ke posisi 962,42.  Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.929,68 dan terendah 6.877,94. Sebanyak 306 saham menguat sehingga angkat IHSG. 222 saham melemah dan 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.369.795 kali dengan volume perdagangan 22,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.046.

Investor asing beli saham Rp 92,08 miliar pada Senin, 24 Juli 2023. Sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 20,22 triliun.

Mayoritas sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham energi naik 1,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham industri menanjak 1,09 perse, sektor saham basic menanjak 0,76 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,51 persen dan sektor saham siklikal mendaki 0,05 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,24 persen, sektor saham keuangan susut 0,23 persen, sektor saham properti melemah 0,75 persen. Selain itu, sektor saham teknologi susut 0,52 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,25 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,39 persen.

Sentimen yang Bayangi IHSG

Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada akhir perdagangan, pergerakan IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona mixed, seiring dengan sikap pasar dalam mengantisipasi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed).

“Dan juga pertemuan antara pemerintah China dan Politbiro yang merupakan Komite Tetal Biro Politik Pusat Partai Komunis China menjadi perhatian pasar,” tulis tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dikutip dari Antara.

Pertemuan China dan Politbiro dalam rangka evaluasi kinerja ekonomi semester I 2023 yang mana pasar berharap ada stimulus yang mendukung ekonomi China.

Pada kesempatan lain, pemerintah China dan Partai Komunis berjanji untuk memperlakukan perusahaan swasta sama dengan perusahaan milik negara.

Selain itu, pemerintah juga berjanji untuk memastikan perlakuan yang adil di berbagai bidang mulai dari kekayaan intelektual dan hak atas tanah hingga pembiayaan dan pasokan tenaga kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada 24 Juli 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham INET melonjak 34,65 persen
  • Saham HELI melonjak 34,57 persen
  • Saham AMAN melonjak 31,47 persen
  • Saham ZYRX melonjak 25 persen
  • Saham KONI melonjak 24,81 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MKNT melemah 16,67 persen
  • Saham PEGE melemah 14,63 persen
  • Saham PADI melemah 14,29 persen
  • Saham FMII melemah 12,30 persen
  • Saham HALO melemah 10,53 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 566,4 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 353,5 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 314,8 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 304,5 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 267,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LAJU tercatat 79.449 kali
  • Saham PAMG tercatat 50.501 kali
  • Saham GTRA tercatat 36.727 kali
  • Saham SMDM tercatat 27.820 kali
  • Saham INET tercatat 27.421 kali
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi pada 24 Juli 2023

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, 24 Juli 2023 seiring investor mencerna data ekonomi.

Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng anjlok 2,28 persen yang didorong saham real estate dan catat koreksi terbesar di wilayah tersebut.

Bursa saham China juga tertekan. Indeks Shanghai turun 0,11 persen ke posisi 3.164,16. Indeks acuan tersebut mencatat koreksi sebanyak lima kali dalam enam hari. Indeks Shenzhen terpangkas 0,58 persen ke posisi 10.747,79.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,72 persen ke posisi 2.628,53. Indeks Kosdaq melemah 0,5 persen, dan ditutup ke posisi 929,9.

Di Jepang, indeks Nikkei bertambah 1,23 persen ke posisi 32.700. Indeks Topix menguat 0,83 persen ke posisi 2.281,18. Aktivitas bisnis Jepang meluas dengan indeks purchasing managers dari au Jibun Bank tetap di 52,1.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah ke posisi 7.306,4 setelah melihat PMI Juli berpotensi turun alami kontraksi untuk pertama kali sejak Maret.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini