Sukses

Trimegah Bangun Persada Bakal Patok Harga IPO Rp 1.250 per Saham

Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada atau Harita Nickel berencana mematok harga penawaran umum perdana (initiall public offering/IPO) sebesar Rp 1.250 per saham. Harga ini merupakan batas atas dari harga yang direncanakan Trimegah Bangun Persadasebelumnya pada kisaran Rp 1.220—1.250 per saham.

Penetapan harga ini merujuk pada tingginya minat penawaran hingga sebabkan kelebihan pemesanan atau oversubscribed sata proses bookbuilding. Melansir Yahoo Finance, Jumat (24/3/2023), manajemen perusahaan masih bermusyawarah dan belum ada keputusan akhir yang dibuat. Harita Nickel telah menawarkan sebanyak 8,1 miliar saham dengan harga Rp 1.220 hingga Rp 1.250.

Jika harga IPO di atas kisaran, perusahaan akan mengumpulkan sekitar Rp 10,1 triliun atau setara USD 660 juta. Jumlah itu melampaui dana yang berhasil dihimpun PT Pertamina Geothermal Energy sebagai IPO terbesar di Indonesia pada 2023. Harita mengoperasikan pabrik peleburan asam bertekanan tinggi (high-pressure acid leaching/HPAL) pertama di pulau Obi di Maluku Utara.

Proses HPAL mengubah bijih berkadar rendah lokal menjadi endapan hidroksida campuran, suatu bentuk nikel yang dapat diproses lebih lanjut untuk membuat baterai. Fasilitas HPAL memiliki kapasitas produksi 55.000 ton per tahun.

Tahun depan, pabrik baru akan menggandakan produksinya menjadi 120.000 ton. Perusahaan akan menentukan harga penawarannya pada hari ini dengan perdagangan dijadwalkan dimulai pada 12 April. Credit Suisse Group AG, BNP Paribas SA, Citigroup Inc. dan PT Mandiri Sekuritas adalah koordinator global bersama.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Trimegah Bangun Persada Hanya Incar Rp 9,7 Triliun dari IPO

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) tengah dalam proses pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tesebut, perseroan mengincar dana segar USD 650 juta atau skeiar Rp 9,7 juta.

Angka itu lebih rendah dari yang sebelumnya diajukan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak-banyaknya Rp 15,11 triliun.

Dengan besaran dana yang diincar itu, Direktur PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Suparsin Darno Liwan menyebutkan saham yang akan ditawarkan perseroan nanti berkisar 12-13 persen dari total saham yang disetor.

“Jadi yang diajukan kepada OJK itu jumlah sebanyak-banyaknya 18 persen dengan dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp 15,11,” terang Suparsin saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Penawaran awal atau book building saham NCKL dimulai sejak Rabu, 15 Maret lalu dna akan berlangsung hingga 24 Maret 2023. Rencananya, Saham NCKL akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.

Sebelumnya, dalam prospektus IPO perseroan, disebutkan bahwa Trimegah Bangun Persada akan melapas sebanyak-banyaknya 12,09 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu mewakili 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

 

3 dari 4 halaman

Harga Penawaran

Adapun, harga penawaran berkisar antara Rp 1.220-Rp1.250 per saham. Dengan demikian, Trimegah Bangun Persada mulanya diperkirakna bakal mengantongi dana Rp 14,75 triliun sampai dengan Rp 15,11 triliun dari IPO.

"NCKL akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5 persen atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation, ESA) dimana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran," kata Presiden Direktur NCKL, Roy A. Arfandy.

NCKL menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

 

4 dari 4 halaman

Usai IPO, Trimegah Bangun Persada Kejar Pendapatan Tambah 100 Persen

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menargetkan pendapatan tumbuh 100 persen pada tahun ini. Setelah perseroan menggelar Initial Public Offering (IPO) pada April 2023.

Perusahaan merupakan Entitas konglomerasi usaha Harita Group di bidang pertambangan dan hilirisasi nikel. “Kalau kami menggambarkan dengan angka, minimal peningkatan pendapatan itu dua kali lipat sudah pasti dibandingkan tahun 2022, tapi semua itu tergantung dengan harga nikel di market, karena harga sangat volatile,” ujar Direktur Keuangan NCKL Suparsin Darmo Liwan melansir Antara di Jakarta.

Selain itu, Trimegah Bangun Persada  menargetkan volume produksi feronikel meningkat empat kali lipat pada tahun 2023 ini usai perseroan menggelar IPO.

Pihaknya menjelaskan perseroan menawarkan saham perdana kepada berbagai investor asing di Asia, diantaranya Singapura, Hong Kong, hingga China, kemudian juga investor dari Eropa yang meliputi Inggris dan negara lainnya.

“Serta kami melakukan roadshow secara virtual kepada investor di Amerika Serikat (AS),” ujar Suparsin.

Pihaknya menyampaikan sebanyak 40 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal yang meliputi pembangunan pabrik pengolahan nikel.

Serta untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman, serta tambahan modal kerja perseroan.

Selain itu, perseroan akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5 persen atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan perseroan (Employee Stock Allocation, ESA), dimana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.