Sukses

Ini Alasan Produsen Susu Cimory Lepas Saham ke Publik

Manajemen PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, produsen susu Cimory menyampaikan alasan memutuskan IPO.

Liputan6.com, Jakarta - Siap melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk menegaskan bila pihaknya ingin melakukan pengembangan dari berbagai sisi.

Presiden Direktur CEO Grup Cimory Farell Sutantio mengatakan, pertumbuhan yang terus terjadi pada perusahaan menjadi faktor utama perseroan akhirnya mau menjadi perusahaan terbuka.

"Kami sadar bila perseroan membutuhkan modal terkait ekpansi dari berbagai sisi, baik itu working kapital dan capital expenditure, sehingga perkembangan pabrik dan gudang bisa terjadi," katanya, Rabu (10/11/2021).

Perkembangan yang dilakukan perseroan diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mengenal produk Cimory lebih dekat, baik itu susu, yogurt dan daging olahan.

"Cimory memiliki daya tarik tersendiri bagi investor karena pertumbuhan yang terjadi dari tahun ke tahun berada di atas 25 persen," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perseroan Optimistis Produknya Makin Diminati

Berada di segmen consumer goods, Cimory optimistis minat akan produknya semakin meningkat seiring dengan pemulihan setelah pandemi.

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk akan menjual 1.190.203.000 saham kepada masyarakat melalui penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham tersebut mewakili 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan nilai nominal Rp10 per saham.

Harga saham perdana berada di angka Rp2.780 hingga Rp3.160 per saham. Total dana hasil IPO yang akan dihimpun oleh Perseroan sebanyakbanyaknya yakni Rp3.761.041.480.000, setelah dikurangi biaya emisi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.