Sukses

Bergerak Tak Wajar, Saham Bumi Resources dan Japfa Diawasi

Manajemen BEI meminta investor untuk memperhatikan kinerja perusahaan dan keterbukaan informasi soal saham Bumi Resources dan Japfa.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sedang mendapat pengawasan dari manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Lantaran, harga saham BUMI meningkat di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Hal tersebut diinformasikan dari keterangan BEI pada 12 Oktober 2015. Karena itu, BEI meminta para investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi BEI.

Kemudian mencermati kinerja perusahaan BUMI melalui keterbukaan informasinya. Serta, mengkaji aksi korporasi perusahaan apabila belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tak hanya itu, para investor juga mempertimbangkan kemungkinan yang muncul saat pengambilan keputusan investasi.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Irvan Susandy.

Tak hanya itu, status UMA juga disandang oleh saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Saham tersebut juga naik di luar batas kewajaran.

"Kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dalam aktivitas saham JPFA yang di luar kebiasaan UMA," ujar Irvan.

Sama seperti BUMI, pihak BEI meminta para investor memperhatikan kinerja perusahaan, keterbukaan informasinya serta aksi korporasi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Selain itu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dalam keputusan investasi.

Saham PT Bumi Resources Tbk turun 9,64 persen ke level Rp 75 per saham pada 13 Oktober 2015. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.361 kali dengan nilai transaksi Rp 33 miliar.Sementara itu, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk susut 5,67 persen ke level Rp 466 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.221 kali dengan nilai transaksi Rp 5,4 miliar. (Amd/Ahm)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini