Sukses

Sejumlah Jalan di Indonesia Dianggap Sulit Dilalui Pengendara, Apa Saja?

Jalan beraspal menjadi salah satu penunjang infrastruktur masyarakat untuk mendapat kemudahan akses dalam setiap aktivitasnya

Liputan6.com, Jakarta - Infrastruktur jalan raya menjadi syarat utama penunjang aktivitas orang. Kondisi jalan yang baik memudahkan penggunanya mengakses.

Namun siapa yang mengetahui ada sejumlah jalan di Indonesia yang sangat sulit dilintasi oleh orang yang belum terbiasa saat melintasinya. Meski akses mudah, namun belum tentu bisa menikmati jalan yang dilalui.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah jalan yang dinilai sulit dilintasi:

Terowongan Karangmalang Brebes

Terowongan yang satu ini ada di Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Diketahui jika terowongan ini berada di bawah jalur kereta api dengan panjang 5 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter.

Meskipun sangat sulit dilalui, terowongan yang satu ini sangat ramai dilintasi oleh masyarakat sebagai jalan akses utama bagi pengendara roda dua.

Sampai-sampai jika ingin melintas diterowongan yang satu ini, pengendara harus membungkuk mengingat tinggi dari terowongan ini hanya 1 meter.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batu Lobang Tapanuli

Batu Lobang merupakan salah satu peninggalan sejarah yang ada di Tapanuli. Bukan hanya itu, ada sejumlah misteri yang tersimpan di Batu Lobang.

Diketahui terciptanya Batu Lobang berawal dari kerja paksa yang dilakukan pada zaman Belanda kepada masyarakat sekitar. Dahulunya masyarakat dipaksa untuk membuat suatu lubang dari batu dengan cara dipahat dan kemusian dijadikan akses jalan pada zaman Belanda.

Jembatan Simanja Simalungun

Jembatan yang satu ini berada di Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dikenal sebagai jembatan yang ekstrem. Jembatan dengan ketinggian 80 meter ini menguji adrenalin bagi siapapun yang melintasinya.

Jembatan ini menjadi akses utama karena sebagai jembatan penghubung antara Desa Bayubagasan dan Desa Turunan. Mengapa jembatan ini dinilai ekstrim ? Pasalnya jembatan ini tidak memiliki pembatas belum lagi lebar dari jembatan ini hanya cukup dilintasi oleh satu kendaraan roda dua.

Jadi, bagi siapa saja yang melintasi jembatan ini harus ekstra hati-hati dan tetap fokus saat berkendara.

Nah itulah sejumlah jalan yang dinilai ekstrem bagi siapapun yang melintasinya. Tetap fokus saat berkendara dengan mengutamakan keselamatan dibandingkan kecepatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.