Sukses

Kronologi Kasus Mutilasi Anak oleh Ayah Kandung di Riau

Seorang anak perempuan inisial F menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri di Parit IV, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang anak perempuan inisial F menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri di Parit IV, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir. Jenazah korban tak utuh di depan rumah dan bagian lainnya ditemukan di sejumlah lokasi.

Kasus ayah bunuh anak ini ditangani oleh Polsek Tembilahan Hulu. Pelaku inisial A juga sudah dibawa ke Pekanbaru untuk diobservasi di Rumah Sakit Jiwa Tampan karena diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kapolsek Tembilahan Hulu Inspektur Satu Ricky Marzuki menjelaskan, pelaku sudah berpisah dengan istrinya. Dia punya dua anak, di mana satu anak tinggal bersama istrinya.

Awalnya, korban ikut bersama ibunya. Tapi entah kenapa, korban ingin pulang untuk tinggal bersama ayahnya di daerah tersebut.

Sebelum peristiwa itu berlangsung, korban sempat ingin pergi sekolah. Korban dilihat warga meminjam jilbab kepada temannya.

"Korban sempat pergi ke sekolah," kata Ricky, Selasa siang, 14 Juni 2022.

Sementara pelaku, kata Ricky, sempat terlihat oleh warga pergi ke sungai mencari udang. Setelah itu, pelaku pulang ke rumah dan memarahi anaknya.

"Pelaku mengamuk dan keluar dari rumah tanpa busana," kata Ricky.

Ricky menjelaskan, petugas sudah melakukan autopsi terhadap korban. Hasilnya korban dinyatakan meninggal karena senjata tajam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancam Nyawa Petugas

Cerita Ricky, petugas menangkap pelaku bukanlah hal mudah karena nyawa petugas terancam. Pelaku saat itu membawa parang dan mengejar polisi serta warga yang mendekatinya.

"Akhirnya ada keluarga yang datang dan berhasil membujuk pelaku," kata Ricky.

Setelah diborgol petugas, pelaku lalu berjalan ke rumahnya. Pelaku selanjutnya menuju ke belakang dan mengambil bungkusan yang berisi organ tubuh manusia.

Setelah itu, petugas menyisir sekitar rumah korban hingga menemukan satu per satu potongan tubuh korban. Pencarian sampai dilakukan ke pinggir sungai.

"Pencarian dilakukan hingga Magrib," jelas Ricky.

Pelaku akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat dan ditaruh di sel. Di sana, pelaku terus mengamuk hingga akhirnya dibawa ke Pekanbaru untuk observasi di Rumah Sakit Jiwa Tampan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.