Sukses

Dilema Pembuat Kue Kering di Tengah Mahalnya Harga Minyak Goreng Kemasan Jelang Lebaran

Menurutnya, jika menggunakan minyak goreng curah sebagai bahan baku kue kering, selain akan berpengaruh pada cita rasa, kue tersebut tidak tahan lama untuk disimpan dalam waktu tertentu.

Liputan6.com, Gorontalo - Saat ini, para pengusaha kue kering di Provinsi Gorontalo kerap mengeluhkan mahalnya harga minyak goreng kemasan. Meski stok minyak goreng kemasan saat ini tersedia, tetapi harganya dinilai sangat mencekik mereka.

Mereka mengaku, jika menggunakan minyak goreng kemasan membuat kue kering yang mereka produksi memiliki cita rasa yang bagus. Jika beralih ke minyak goreng curah akan merusak kualitas kue tersebut.

Meskipun harganya sangat mahal, tetapi mereka mau tidak mau harus membeli minyak goreng kemasan. Sebab, saat ini mereka mengejar target pesanan yang harus selesai pada lima hari sebelum hari raya Idul Fitri.

"Meskipun mahal, terpaksa kami tetap beli. Karena minyak goreng curah dinilai tidak bagus menjadi bahan baku kue kering," kata Ruslin salah satu pengusaha kue di Bone Bolango kepada Liputan6.com, Kamis (14/04/2022).

Menurutnya, jika menggunakan minyak goreng curah sebagai bahan baku kue kering, selain akan berpengaruh pada cita rasa, kue tersebut tidak tahan lama untuk disimpan dalam waktu tertentu.

"Biasanya, kalau kami pakai minyak goreng curah, kue tersebut akan cemat amis dan jika disimpan lama, pasti akan berjamur," tuturnya.

"Belum lagi minyak goreng curah dinilai tidak sehigienis minyak goreng kemasan yang pabrikan," katanya.

Saat ini, minyak goreng kemasan di beberapa ritel supermarket dan minimarket dijual dengan harga bervariasi. Minyak goreng kemasan tak lagi mengikuti harga eceran tertinggi (HET) Pemerintah melainkan tergantung merek.

"Kami melihat harga minyak goreng kemasan tergantung merek. Dan akhir-akhir ini banyak minyak goreng kemasan yang keluar dengan merek terbaru," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.