Sukses

Investasi di Sumsel Meroket Tajam Saat Pandemi Covid-19

Saat pandemi Covid-19, investasi di Sumatera Selatan (Sumsel) di tahun 2020 mengalami kenaikan yang drastis.

Liputan6.com, Palembang - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas di luar rumah menjadi terbatas. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi bursa investasi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Sumsel sepertinya mendapatkan angin segar di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, angka investasi di Sumsel memiliki capaian yang positif.

Dari data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, realisasi investasi di Sumsel berada di atas target di tahun 2020.

Nilai investasi baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, mencapai Rp38 triliun dari target investasi sebesar Rp26 triliun. Jumlah ini overtarget sekitar 146 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Menurut Kepala DPMPTSP Sumsel Megaria, nilai realisasi investasi tersebut disumbang dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp15,82 triliun.

Berbagai sektor yang mendongkrak nilai investasi di Sumsel tahun 2020, seperti pertambangan, konstruksi, perkebunan dan jasa, yang menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.

“Ada sekitar 2.103 proyek dari PMDN yang dilaksanakan sepanjang 2020,” ujarnya, Senin (1/2/2021).

Megaria menuturkan, Penanaman Modal Asing (PMA) yang nilainya mencapai U$1,5 miliar tersebut, dibangun untuk 662 proyek di Sumsel. Bahkan jika dirupiahkan bisa mencapai Rp22,21 triliun. Nilai ini lebih tinggi dari nilai investasi dalam negeri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Promosi ke Investor

Dengan kondisi menggembirakan ini, DPMPTSP Sumsel terus berupaya untuk menarik minat investor, baik dalam maupun luar negeri untuk mau berinvestasi di Sumsel.

“Upaya kita yaitu promosi sumber daya yang dimiliki Sumsel. Bukan hanya dari sisi SDA saja. Tapi juga kualitas SDM, infrastruktur dan potensi sumber daya lainnya,” katanya.

Dia melanjutkan, kelancaran perizinan juga menjadi salah satu fokus perhatiannya. Bahkan pemerintah pusat nantinya, akan langsung turun ke daerah menyosialisasikan pelaksanaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang tahun lalu sudah disahkan.

3 dari 3 halaman

UU Cipta Kerja

“Nantinya akan ada sosialisasi langsung untuk UU Cipta Kerja. Terutama yang berhubungan dengan investasi dan iklim dunia usaha,” ucapnya.

Sedangkan untuk target di tahun 2021 ini, dirinya belum mendapat surat resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.

“Jika target, pastinya harus menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini, apalagi di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.