Sukses

'Baronde', Tradisi Gotong Royong Panen Padi nan Lestari di Tanah Datar

Ketika panen, petani secara 'baronde' atau bergantian bergotong-royong memanen padi di masing-masing lahan.

Liputan6.com, Tanah Datar - Musim panen adalah momen yang selalu dinantikan petani, tentu dengan harapan hasil panen yang melimpah. Sebab, hasil bumi itu merupakan tumpuan ekonomi bagi petani.

Di Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, ada yang unik setiap kali masa panen padi tiba, yakni tradisi baronde.

Baronde atau memanen padi secara bergiliran, sudah menjadi tradisi turun-temurun di kalangan petani. Tradisi itu memiliki makna kekompakan masyarakat saat melakukan aktivitas pertanian di satu hamparan yang luas.

Ketika panen, petani secara baronde atau bergantian bergotong-royong memanen padi pada masing-masing lahan milik petani, tradisi ini masih dipertahankan hingga kini, sehingga dapat menekan biaya panen.

"Panen padi dengan baronde juga semakin mempererat hubungan silaturahmi antar masyarakat yang berprofesi sebagai petani," kata Wali Nagari Batu Taba Destriyanto Bandaro Bungsu kepada Liputan6.com, Jumat (7/8/2020).

Destriyanto berharap tradisi baronde terus dipertahankan hingga generasi-generasi berikutnya, sebab cara panen seperti itu sangat menguntungkan petani.

Ia mengatakan saat ini masyarakat Nagari Batu Taba yang tergabung dalam Kelompok Tani Sawah Dalam, kali ini masa panen raya mulai dari daerah Ujung Rawang sampai Muaro.

"Panen raya kali ini hasilnya baik, padi bagus semua dan terbebas dari gangguan hama," ujarnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Panen Melimpah

Panen raya petani di Nagari Batu Taba pada tahun ini dapat dikatakan melimpah. Ini merupakan kabar baik apalagi di tengah pandemi corona Covid-19.

Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma menyebut baronde adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan sejalan dengan perkembangan teknologi pertanian.

Pada 2021, lanjutnya bidang pertanian merupakan sektor unggulan Tanah Datar. Pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk 500 hektare lahan.

"Tetaplah jaga tradisi ini, namun kemajuan teknologi pertanian juga mesti diterapkan untuk hasil yang lebih optimal," ujarnya.

Selain itu, lokasi lahan pertanian masyarakat, juga dekat dengan Danau Singkarak, sehingga kata wakil bupati kegiatan baronde ini dapat digabungkan dengan wisata sehingga akan lebih menarik.

"Aktivitas pertanian tradisional masyarakat akan tampak dan nuansanya akan lebih terasa," ucapnya.

Sementara Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Batipuh Selatan, Virda Yufanto Rajab mengatakan, hasil panen di Nagari Batu Taba saat ini jauh meningkat.

"Ini berkat kekompakan petani yang sudah melakukan pola tanam padi serentak," jelasnya.

Dengan pola pertanian tanam padi secara serentak, dapat menekan gangguan hama padi dan hasil padi juga jauh lebih baik. Panen di hamparan seluas lebih kurang 80 hektare kali ini memproduksi gabah lebih dari 7,5 ton per hektare.

Kemudian, pihaknya baru-baru ini juga melakukan uji coba dengan mengubah pola memupuk dan dosis. Hasilnya bahkan bisa mencapai 10 ton per hektare, tetapi ini belum diterapkan secara keseluruhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.