Sukses

Pandemi Covid-19, Yuk Manfaatkan Pekarangan untuk Tanam Sayuran

Yayasan Setara Jambi membagikan bantuan bibit sayuran gratis. Syaratnya cuma mau nanam.

Liputan6.com, Jambi - Nurbaya Zulhakim sesekali menengok layar gawainya, ia terus memantau pesan masuk pada akun media sosialnya. Satu-persatu pesan masuk yang berisi permintaan bibit sayuran gratis itu dibalasnya dengan ramah.

Nurbaya selaku Direktur Yayasan Setara Jambi, sebuah organisasi nonpemerintah yang fokus pada keberlanjutan pertanian pangan itu, belakangan disibukan dengan program pembagian bibit sayuran gratis.

Siang itu, di lantai dua kantornya di kawasan Mayang, Kota Jambi, belasan stafnya sedang mengepak paket bibit sayuran. Satu-persatu berbagai macam bibit tanaman sayuran itu mereka tuangkan sesuai ukurannya ke dalam plastik klip kemasan.

Setelahnya, aneka bibit sayuran tersebut lalu disatukan dengan kepakan polybag. Puluhan paket bibit sayuran dan beberapa polybag itu siap dibagikan secara cuma-cuma kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.

"Banyak yang minat (bibit sayuran), di Facebook banyak hubungin minta bibit, karena selama work from home (WFW) ini warga mengisi kegiatan di rumah banyak yang minat nanam," kata Nurbaya kepada Liputan6.com, Senin (18/5/2020).

Pembangian paket bibit sayuran gratis tersebut, Nurbaya bilang telah berjalan sejak bulan April lalu. Bantuan bibit itu telah disalurkan sebanyak 1.100 paket. Pada tahap pertama sebanyak 500 paket telah disalurkan kepada petani binaan.

Kemudian 300 paket juga telah disalurkan kepada warga di Kota Jambi. Kini tersisa 300 paket yang siap disalurkan kepada warga. Bibit tersebut dibagikan secara gratis dan bisa langsung ditanam di pekarangan rumah.

"Syaratnya cuma satu, mau nanam aja," kata dia. Nurbaya senang mengaku gembira, ketika warga mengirim foto hasil penanaman itu. Artinya memang benar warga tersebut memiliki niat untuk menanam.

Dalam satu paket bibit sayuran yang dibagikan itu terdiri dari bibit Tomat Rampai, Terung Ungu, Cabai Rawit, Bayam, Kangkung, Terung Lalap, dan Sawi. Dia berharap selama dua atau tiga bulan kedepan setelah ditanam sudah bisa dipanen dan dikonsumsi oleh masing-masing keluarga yang menanam.

"Sayuran kangkung dan sawi 29 hari kedepan itu sudah bisa panen, tentu kalau sudah panen tidak perlu lagi membeli sayuran lagi, sehingga ini bisa memangkas uang belanja," ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cocok Ditanam di Pekarangan Rumah

Ide pembagian bibit sayur gratis ini kata dia, berawal dari pembagian sembako. Namun, jika dibagi sembako hanya untuk bertahan untuk beberapa hari saja. Sehingga, Nurbaya berpikir, membuat program bantuan bibit sayur gratis.

Bibit sayur gratis ini menurut dia, sangat cocok dibagikan ke masyarakat yang terdampak Covid-19. Selain meningkatkan budaya menanam, rumah tangga di Kota Jambi juga masih banyak yang memiliki pekarangan rumah dan teras yang cukup luas.

"Cukup krisis Covid-19 saja, jangan sampai kita krisis pangan, mari manfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah untuk konsumsi keluarga," kata Nurbaya.

Bibit sayur itu kata dia, bisa ditanam di pekarangan atau teras rumah dengan menggunakan media tanam polybag atau semi hidroponik. Bagi warga yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19 itu juga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

"Di Kota Jambi umumnya kan rumahnya ada pekarangan, jika dalam satu rumah ada yang menanam sayuran, tentu bisa menjadi ketahanan pangan keluarga," jelas dia.

Selain itu dalam satu paket bibit sayur ini jika ditanam di lahan dengan jarak tanam standar bisa mencapai setengah hektare luas tanam. Artinya jika di tanam di lahan pekarangan rumah bisa ditanam secara berulang kali.

Pengadaan bibit sayur ini kata Baya, begitu sapaan akrab Nurbaya Zulhakim, berasal dari sumbangan staf Yayasan Setara Jambi. Selama masa pandemi Covid-19 ini stafnya menghentikan kegiatan pendampingan petani di lapangan.

"Karena tidak ada pendampingan di lapangan, jadi kami mengalihkan untuk biaya kegiatan untuk aksi sosial membantu keluarga yang terdampak pandemi," kata Baya menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.