Sukses

Pasukan Santri Melawan Teror Hoaks

Liputan6.com, Semarang - Pertumbuhan berita bohong (hoaks) di media sosial semakin mengkhawatirkan. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi kemudian mengajak 150 santri dari 15 pesantren yang ada di Jawa Tengah untuk melawan hoaks.

Diawali dengan gerakan Santri Menulis sebagai bekal. Para santri dilatih teknik jurnalistik, hingga praktik menulis. Gerakan Santri Menulis ini diyakini mampu mengembangkan passion menulis untuk melawan hoax.

Menurut Hendrar Prihadi, data di Kemenkominfo produksi hoaks sangat tinggi. Mencapai 800 ribu Hoaks/tahun.

"Ini jadi sebuah hal buruk yang harus disikapi bersama-sama," kata Hendi, Rabu (23/5/2018).

Selain di Kota Semarang sendiri, Gerakan Santri Menulis ini juga akan diselenggarakan di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Direncanakan setelah dibuka di Kota Semarang, total ada 14 Kota / Kabupaten lainnya di Jawa Tengah yang akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi para Santri itu.

Hendi menyebutkan para santri diharapkan akan mampu membangkitkan semangat positif di masyarakat. Kebebasan berpendapat harus dimanfaatkan secara baik.

"Saat ini setiap orang dapat memublikasikan karya jurnalistik sendiri secara online dengan perkembangan teknologi informasi seperti sekarang, yang harus dipastikan adalah bagaimana keuntungan ini dipergunakan dalam koridor yang benar. Bukan produksi hoaks," kata Hendi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.