Sukses

Aksi Teknisi dalam Kasus Dugaan Kecurangan UNBK di Surabaya

Polisi sudah menerima laporan dugaan kecurangan pelaksanaan UNBK di Surabaya dari Dinas Pendidikan setempat.

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat yang dilaporkan terjadi di sebuah sekolah kawasan Surabaya Utara.

"Kami baru menerima laporan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya pada sekitar pukul 19.30 WIB tadi malam," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis malam, 26 April 2018, dilansir Antara.

Kecurangan yang dilaporkan Dinas Pendidikan Kota Surabaya adalah adanya indikasi akses ilegal yang dilakukan oleh seorang teknisi komputer yang bertugas di sekolah tersebut.

Dari 30 komputer yang digunakan siswa di sebuah sekolah kawasan Surabaya Utara, dilaporkan sedikitnya lima komputer telah terlebih dahulu diakses oleh seorang teknisi yang bertugas dan kemudian disebar kepada pihak lain di luar sekolah.

Sudamiran mengatakan laporan resmi oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya itu menjadi dasar Polrestabes Surabaya untuk membuka penyelidikan dugaan kasus ini.

Kamis sore, Sudamiran ikut mendampingi Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan saat diundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Kantor Pemerintah Kota Surabaya untuk membicarakan dugaan kecurangan UNBK di sebuah SMP kawasan Surabaya Utara itu.

Laporan resmi oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya ke kepolisian, menurut dia, adalah saran dari Kombes Rudi Setiawan kepada Wali Kota Tri Rismaharini, agar dugaan kasus ini segera ditangani penyelidikan polisi.

"Malam ini, setelah Dinas Pendidikan Kota Surabaya sudah resmi melapor, kami langsung melakukan penyelidikan," ucapnya. Penyelidikan awal, lanjut dia, adalah memeriksa barang-barang bukti dan menghimpun keterangan dari saksi-saksi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.