Sukses

Aksi Warga Ringkus Pemuda yang Aniaya Bapaknya

Kebrutalan pelaku penganiayaan ini ternyata tak hanya terjadi kali ini. Mujirno sudah sering mengamuk tanpa sebab

Liputan6.com, Banjarnegara - Warga Dusun Sitawun Desa Gunungjati, Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah heboh kala salah satu warganya Ripah berteriak histeris melihat tragedi penganiayaan, pagi itu.

Ripah panik lantaran menyaksikan tetangganya, Dul Amsori Abid (72) disabet parang berkali-kali oleh anaknya sendiri, Mujirno alias MJN (42). Ripah pun meminta tolong kepada tetangga lainnya, Kisnan dan Sikem.

Tetapi, mereka bertiga tak kuasa menghentikan penganiayaan itu. Mereka takut menjadi korban berikutnya oleh pelaku Mujirno yang tampak kesetanan.

Mereka bertiga akhirnya meminta tolong kepada tetangga lainnya. Pukul 08.30 WIB, tempat itu sudah dipenuhi dengan warga yang hendak menolong.

Tetapi, warga pun tak berani bertindak sembrono dalam menghentikan tragedi penganiayaan itu. Mereka hanya bisa membujuk Mujirno yang masih kalap dan menenteng parang dari jarak yang cukup aman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Penangkapan Pelaku Penganiayaan

Para pria, memegang alat pukul seadanya jika sewaktu-waktu pelaku mengamuk ke kerumunan. Mereka tahu, Mujirno pernah mengalami gangguan jiwa dan bisa sekatu-waktu kumat.

Tindakannya pun kerap tak terduga. Dalam keadaan normal, pelaku cenderung pendiam. Tetapi, kadang Mujirno mendadak berubah agresif dan ganas.

Menghindari risiko lebih besar, Kepala Dusun Sitawun melaporkan peristiwa ini kepada kepolisian dan Koramil Pagedongan. Hampir bersamaan, sekitar pukul 09.00 WIB aparat Polsek dan Koramil Pagedongan tiba di lokasi.

Sementara, Dul Amsori tampak masih tergeletak di samping rumah. Tubuh tuanya tak kuasa menahan pukulan benda tajam bertubi-tubi di kepalanya.

Kepala Polsek Pagedongan, Iptu Suharno mengatakan, untuk melumpuhkan pelaku kepolisian tak langsung bertindak represif. Apalagi menilik riwayat pelaku yang pernah mengalami gangguan jiwa.

Warga dan kepolisian pun membujuk pelaku agar mau membuang parangnya. Upaya ini dilakukan lantaran pelaku berpotensi melawan dan membahayakan warga atau petugas.

Akhirnya, pelaku lunglai. Aparat bersama warga langsung membekuk pelaku.

“Pelaku adalah anak kandung korban,” ucapnya, Selasa, 27 Maret 2018.

 

3 dari 3 halaman

Pelaku Diobservasi di RSUD Banyumas

Begitu pelaku dibekuk, warga segera melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Dul Amsori mengalami luka yang parah. Kepalanya terkena sabetan parang berkali-kali hingga bersimbah darah.

Adapun pelaku, sempat diperiksa di tempat. Namun polisi tak gegabah menyimpulkan kondisi kejiwaan pelaku hanya berdasar informasi warga.

Mujirno lantas diobservasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas. Hasil pemeriksaan kejiwaan itu lah yang akan menentukan proses hukum selanjutnya.

Kebrutalan pelaku penganiayaan ini ternyata tak hanya terjadi kali ini. Mujirno sudah sering mengamuk tanpa sebab.

Pelaku bahkan pernah pernah mengamuk ke anggota TNI dan mengancam akan membakar Markas Koramil Pagedongan.

Kelurga pun tak tinggal diam dengan penyakit gangguan jiwa yang diderita pelaku. Ia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa di Banyumas, Magelang dan sebuah panti di Kudus. Hal itu dilakukan agar ia sembuh tak membahayakan keluarga atau warga sekitar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.