Sukses

Rahasia Hidup Nenek 110 Tahun Berpenghasilan Rp 3.000 per Hari

Nenek Wati tinggal di gubuk reot dekat bantalan rel kereta api Jakarta-Merak

Liputan6.com, Serang - Nenek Wati, janda berusia 110 tahun tinggal di Lingkungan Ciwaktu, RT/RW 03/01, Desa Sumur Pecung, Kota Serang, Banten. Ia tinggal seorang diri di sebuah gubuk reot berkurang 3x6 meter, beratap rumbia yang tambalan sepanduk bekas dan beralaskan karpet plastik sobek.

Untuk bertahan hidup, di usianya yang senja, Nenek Wati berjualan makanan untuk anak-anak di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di dekat rumahnya.

Meski penghasilannya tak menentu, yakni antara Rp 3 ribu sampai 10 ribu per harinya, Nenek Wati mampu bertahan hidup di zaman serba mahal. Rahasianya, kata Nenek Wati, cukup dengan bersyukur dan berusaha semampunya.

"Nenek selalu bersyukur dengan keadaan," ujarnya, Jumat (20/10/2017).

Nenek Wati kerap mendapat pertolongan dari warga sekitar. Tak jarang, warga memberi makan dan minuman serta keperluan hidup lainnya. Menurut Nenek Wati, kebaikan warga itu merupakan buah dari rasa syukurnya.

Nenek Wati menceritakan, awal mula menjual makanan karena diberi uang Rp 100 ribu oleh salah satu guru TPA di dekat rumahnya. Uang itu ia gunakan untuk modal jualan demi menyambung hidup dengan sederhana.

Menurutnya, dengan senantiasa bersyukur, hidup menjadi lebih mudah. Nenek Wati pun masih terlihat bugar, meski tinggal di Rumah Tak Layak Huni (RLTH) di dekat bantalan rel kereta api Merak-Jakarta. Nenek Wati tinggal di sana sejak 1976.Salah satu tetangga, Lasi (63) mengatakan, Nenek Wati tak mempunyai saudara. Kurang lebih 40 tahun, ia hidup bertetanggaab dengan Nenek Wati.

"Nenek Wati memang tinggal sendirian, enggak punya anak, keluarga juga enggak punya," katanya.

Di tempat terpisah, Pemerintah Kota Serang mengaku belum mengetahui nasib Nenek Wati. Jika benar akan hal tersebut, Pemkot Serang mengaku siap mengurusnya.

Kepala Dinsos Serang, Samsuri berjanji akan mengambil langkah untuk memberi bantuan bagi lansia. Bantuan itu bisa berupa pemberian asuransi hingga rekomendasi ke panti sosial.

"Jika rumahnya miring dan tidak layak, kami rekomendasikan untuk ditampung ke panti," ujarnya Jumat (20/10/2017).

Saksikan video pilihan berikut ini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.