Sukses

Sepakat Koalisi, Demokrat-PKS Beda soal Cawapres

Demokrat dan PKS sepakat berkoalisi dan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Namun, keduanya berbeda mengenai cawapres.

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan maraton berlangsung di kubu Demokrat-Gerindra-PKS, sepanjang Senin kemarin, 30 Juli. Hasilnya, Demokrat dan PKS sepakat berkoalisi dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Namun, mereka berbeda soal calon wakil presiden (cawapres).

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (31/7/2018), setelah sempat tertunda, pertemuan PKS dan Demokrat berlangsung di sebuah hotel di Jakarta.

PKS menginginkan wakil presiden berdasarkan hasil ijtimak GNPF akhir pekan lalu, yakni Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

"Kita akan bahas mengenai cawapres Pak Prabowo," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Sementara, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan nama cawapres pada Prabowo.

"Untuk cawapres, kita serahkan kepada capres (Prabowo)," jelas Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Penentuan siapa cawapres untuk Prabowo tampaknya masih akan terus berlanjut. Selasa ini, PKS dan PAN berencana bertemu membahas hal ini.

Senin siang, Prabowo dan SBY kembali bertemu di kediaman Prabowo Subianto di Kertajaya, Jakarta. Meski berlangsung singkat, keduanya mengumumkan resmi Gerindra-Demokrat sepakat berkoalisi.

Di hari yang sama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman di DPP PKS Jakarta Selatan.

Dengan demikian, dipastikan koalisi pendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden ada tiga partai, yakni Gerindra, PKS, dan Demokrat. (Muhammad Gustirha Yunas)