Sukses

Viral Sedan Nekat Bawa Pohon Pisang Utuh, Berakhir di Kantor Polisi

Melihat mobil atau sepeda motor membawa barang hingga kelebihan muatan bukanlah hal asing di Indonesia. Namun, pernahkah Anda melihat sedan membawa pohon pisang utuh di bagian belakang mobil?

Liputan6.com, Johor - Melihat mobil atau sepeda motor membawa barang hingga kelebihan muatan bukanlah hal asing di Indonesia. Namun, pernahkah Anda melihat sedan membawa pohon pisang utuh di bagian belakang mobil?

Dilansir World of Buzz, sebuah video yang memperlihatkan mobil nekat membawa pohon pisang kini viral di dunia maya. Dalam video tersebut, terlihat seseorang dengan santainya mengemudikan mobil yang membawa pohon pisang. Terlihat pohon pisang tersebut sangat memakan tempat, hingga jendela belakang bagian kiri dan kanannya dibuka.

Seperti dilaporkan Astro Awani, pihak kepolisian langsung menghubungi pemilik mobil untuk melakukan investigasi. Rupanya pemilik mobil sedang berada di Singapura, sedangkan yang membawa mobil adalah keponakannya.

Menurut kepolisian setempat, pohon pisang tersebut dibawa untuk keperluan seremoni agama di kawasan Mutiara Rini. Sedan yang membawa pohon pisang  akhirnya disita oleh pihak kepolisian karena melanggar beberapa aturan sekaligus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Hampir 75 tahun Indonesia merdeka, namun warga Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, masih belum menikmati buah kemerdekaan itu. Akses jalan di kampung mereka rusak parah dan tak kunjung diperbaiki. Kesal dengan situasi tersebut, warga menanam pisang sebagai bentuk protes.

Warga mengaku, jalan tersebut selalu diusulkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), namun oleh pemerintah desa tak kunjung direspons. Kekesalan warga memuncak setelah masuk musim hujan, kondisi jalan terlihat makin parah, padahal itu satu-satunya akses jalan menuju desa.

Arif Rahim salah satu warga saat ditemui Liputan6.com, Minggu (2/8/2020) mengatakan, aksi menamam pisang di tengah jalan rusak terpaksa mereka lakukan demi mendapat perhatian pemerintah daerah setempat. Pasalnya sudah dilakukan berbagai upaya, namun selalu saja tak membuahkan hasil. Jalan desa dibiarkan rusak begitu saja.

"Karena tidak kunjung diperbaiki, mungkin ditanami pisang lebih cocok, sebab tanahnya terlihat basah," kata Arif menyindir.

"Dari pada tidak mau diperbaiki, lebih baik kami tanam pisang lebih berguna," ujarnya lagi.

Dirinya menyampaikan, perbaikan jalan desa selalu diusulkan setiap ada musyawarah yang digelar setiap tahun. Namun entah mengapa usulan tersebut selalu terlewati.

"Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa di Desa Daenaa itu hampir Rp2 miliar dan yang terbesar di Kabupaten Gorontalo, tapi kok jalan tidak bisa dialokasikan," kata Arif.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Daenaa, Taufik Buhungo saat dikonfirmasi mengaku, memang jalan itu sudah masuk dalam pembangunan jangka menengah, namun ada program yang lebih prioritas jadi mungkin dialihkan.

"Tetap saya akan perjuangkan, untuk masyarakat dimohon tetap bersabar sembari menunggu anggaran tahun ini akan dibahas lagi," katanya.   

3 dari 3 halaman

Infografis Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.