Sukses

Empat Kesalahan Bikers yang Sering Bikin Motor Rusak

Menjadi kendaraan yang banyak dipilih masyarakat, sepeda motor dinilai memiliki beragam keunggulan. Selain harga beli yang terjangkau, perawatan kendaraan roda dua juga diklaim lebih mudah dan murah.

Liputan6.com, Jakarta Menjadi kendaraan yang banyak dipilih masyarakat, sepeda motor dinilai memiliki beragam keunggulan. Selain harga beli yang terjangkau, perawatan kendaraan roda dua juga diklaim lebih mudah dan murah.

Alasan lain masyarakat menggunakan sepeda motor ialah dimensinya yang lebih ramping. Hal ini membuat kendaraan mampu menembus kemacetan dan jalan kecil.

Meski demikian, banyak pemilik motor sering kali melakukan kesalahan fatal yang dapat merusak kendaraan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut empat kesalahan yang sering dilakukan bikers seperti dilansir situs Federal Oil, Minggu (18/10/2020).

1. Menunda isi angin

Ban terasa aneh dan motor kurang stabil saat melaju kencang, hal ini biasanya dialami karena ban tak memiliki tekanan angin yang cukup.

Meski motor masih bisa digunakan, kekurangan angin ternyata mampu merusak bagian dalam ban dan membuat pelek bengkok apabila melewati jalan rusak serta berlubang.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Mencuci Motor di Bawah Terik Matahari

Kebanyakan orang mencuci motornya di bawah terik matahari agar cepat kering. Namun hal ini ternyata salah besar.

Mencuci motor di bawah terik matahari bisa membuat warna body belang. Terlebih jika sabun yang digunakan bukan dikhususkan untuk motor.

 

3 dari 5 halaman

3. Menggunakan Bensin Oplosan

Kebanyakan bensin eceran tidak lagi murni dan sudah dioplos dengan bahan lain. Jika terus memakai bensin semacam ini, mesin motor akan mudah rusak dan mengalami korosi.

Karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya membeli bensin di SPBU agar kualitas BBM yang digunakan selalu terjaga.

4 dari 5 halaman

4. Menggunakan Sparepart Palsu

Harga sparepart palsu memang jauh lebih terjangkau. Namun, usia pakai menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Pada akhirnya pemilik bisa saja mengeluarkan uang lebih banyak karena suku cadang yang dibeli tak berumur panjang.

5 dari 5 halaman

Infografis Pilihan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.