Sukses

Dolar Naik, Penjual Mobil Bekas Pusing

Akibat terus meroketnya nilai tukar rupiah, harga jual mobil bekas turut terkoreksi.

Liputan6.com, Jakarta - Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berimbas langsung pada penjualan mobil bekas. Kondisi ini membuat para pedagang mobil bekas mengeluh.

"Penjualan sepi dan turun 80 persen. Orang-orang saat ini tidak punya uang," terang Billy, penjual mobil bekas dari showroom Mustika Jaya Motor Mega Glodok Kemayoran kepada Liputan6.com, Senin (5/10/2015).

Akibat terus meroketnya nilai tukar rupiah, kata Billy, harga jual mobil bekas turut terkoreksi. "Harga turun sampai 20 persen," katanya.

Senada dengan Billy, penjual mobil bekas lainnya dari showroom Anugrah Mobilindo Perkasa, Budiyanto, mengakui jika penjualan mobil bekas mengalami penurunan. Adapun kondisi seperti ini dirasakan setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Lebaran penjualannya lumayan, masuk September orang-orang mulai wait and see. Turun ada, tapi tidak banyak," jelasnya.

Penurunan inipun jauh dari prediksi awal yang sebelumnya diperkirakan. Menurutnya, saat dolar naik seharusnya penjualan mobil bekas meningkat begitu pula sebaliknya.

"Saat dolar naik, prediksi saya banyak yang beli kendaraan karena banyak teman-teman saya yang kerjanya seperti itu. Saat dolar mulai turun, mereka biasanya menjual mobilnya," tuntasnya.

(ysp/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.