Sukses

Pengacara Keluarga SBY Somasi Politisi PKS Fahri Hamzah

Pengacara keluarga SBY juga membantah adanya penyebutan di persidangan Tipikor bahwa Ibas menerima uang.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS Fahri Hamzah menilai KPK tebang pilih dalam mengusut kasus Hambalang. Dia mencontohkan, saat proses hukum terhadap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), KPK memeriksa Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridlo. Kini meski disebut-sebut dalam persidangan, kata Fahri, Ibas selaku Sekjen Demokrat belum juga diperiksa KPK.

Desakan Fahri untuk memeriksa Ibas itu berbuah somasi. Ketua Tim Advokat dan Konsultan Hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Palmer Situmorang menyatakan, pihaknya akan mensomasi Fahri terkait pernyataannya yang mendesak KPK segera memeriksa Ibas terkait kasus Hambalang.

"Somasi dikirimkan 17 Januari, dan tanggapan menunggu hingga batas waktu 27 Januari," kata Palmer di sebuah restoran di Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2014).

Selain itu, Palmer juga membantah adanya penyebutan di persidangan Tipikor bahwa Ibas menerima uang yang disebut-sebut sebesar US$ 200 ribu dari proyek Hambalang.

"Perlu kami sampaikan, sampai saat ini tidak ada satu terdakwa pun, bahkan saksi Yulianis, dalam persidangan yang menyebut memberi uang kepada Ibas," ujar Palmer.

Fahri sebelumnya menyatakan protes terhadap KPK karena Ibas tak kunjung dipanggil lembaga antirasuah itu, meski namanya disebut dalam persidangan Tipikor.

"Sekjen Demokrat disebut-sebut tapi tidak dipanggil, sementara sekjen saya dipanggil," ujar Fahri.

Nama Ibas dikabarkan beberapa kali disebut dalam sejumlah sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Ibas disebut Yulianis menerima uang yang disebut-sebut sebesar US$ 200 ribu dalam sidang kasus Hambalang.

Belakangan nama Ibas juga disebut Devi Ardi, terdakwa kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas. Menurut Devi Ardi, bos PT. Kernel Oil, Widodo Ratnachaipong menjelaskan, sebagai Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini harus menjalin hubungan baik dengan Widodo. Karena, hal tersebut dapat membuat pihak istana tenang.

"Kalau Rudi berhubungan dengan Widodo, buat Ibas dan Istana tenang," kata Devi Ardi menirukan pernyataan Widodo. (Riz/Yus)

Baca juga:

Adik: Anas Tak Akan Fitnah Siapapun
KPK: Periksa Ibas Itu Tergantung Keterangan Anas
PPI Minta KPK Periksa Ibas, ICW: Lebih Baik Lapor daripada Teriak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.