Sukses

6 Santri Korban Kecelakaan Tunggal di Puncak Cianjur Bakal Jalani Operasi di RSUD Kota Tangerang

Sebelumnya, kecelakaan tunggal menewaskan empat santri asal Cipondoh Kota Tangerang di jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat. Polisi menduga ada rem blong hingga akhirnya mobil terperosok ke jurang.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 10 santri yang menjadi korban kecelakaan tunggal di Puncak, Cianjur kini tengah mendapat penanganan serius di RSUD Kota Tangerang.

Hal ini dipastikan Ustaz Yusuf Mansyur, bersama Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin yang datang menjenguk para korban, Rabu (25/10/2023).

Ada pun 10 santri dari Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al Umm tersebut kini dirawat di lantai 8, dimana mereka terbagi dalam dua ruangan. Dengan masing-masing ruangan menampung lima orang pasien.

Masing-masing santri ada yang menderita patah tulang kaki, tangan, bahu, hingga cidera di telinga dan kepala.

Sementara itu, seorang pasien mengaku kaget lantaran dijenguk Ustaz Yusuf Mansyur, dimana pesantrennya dan pesantren yang dikelola ustaz kondang tersebut bertetangga, namun tidak pernah melihat langsung.

“Masya Allah, sekalinya bertemu saya dalam keadaan sakit begini ustaz,” ujar salah seorang santri.

Saat ditanya satu per satu, ternyata tidak semua santri berasal dari Tangerang, melainkan ada yang dari kota lain, seperti Madura, Wonosobo, Bandung, dan Jakarta.

Mereka semua adalah dari kalangan tidak mampu atau dhuafa. Bahkan ada satu santri yang masih berusia 10 tahun diketahui sudah yatim piatu dan harus terbaring lemah dengan tangan diinfus.

Yusuf Mansyur pun langsung mendoakan kesepuluh santri tersebut, agar segala pengobatan dan penyembuhannya dilacarkan dan dimudahkan Allah SWT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Tindakan Operasi untuk 6 Santri Korban Kecelakaan Tunggal yang Alami Patah Tulang

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memastikan, meski mereka bukan melulu warga Kota Tangerang, pengobatan di RSUD Kota Tangerang pun ditanggung oleh pemerintahannya.

"Insya Allah semua kita bantu. Tadi ada yang bukan warga Kota Tangerang, tapi adik-adik ini menuntut ilmu dan bermukim di pesantren yang ada di kita. Jadi kita fasilitasi," ujarnya.

Selain itu, hari ini dipastikan akan ada tindakan operasi untuk enam santri karena mengalami patah tulang. Tim dari RSUD Kota Tangerang menyiapkan tim dokter dari multi disipliner. Mulai dari dokter anak, ortophedi, THT, dokter bedah, anastesi, dan sebagainya.

“Hari ini ada tindakan operasi kepada santri santri yang menjadi pasien. Tadi saya sampaikan, kalau perlu dilakukan chito, ya silahkan lakukan yang terbaik oleh tim dokter," ujar Arief.

Seperti diketahui sebelumnya, kecelakaan tunggal menewaskan empat santri asal Cipondoh Kota Tangerang di jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat. Polisi menduga ada rem blong hingga akhirnya membuat mobil yang mengangkut para santri tersebut menabrak tebing hingga akhirnya terperosok ke jurang.

3 dari 3 halaman

Mobil Tabrak Tebing di Puncak Cianjur, 4 Santri Asal Tangerang Tewas dan Belasan Lainnya Luka

Belasan santri asal Rumah Yatim Dhuafa Al-um, Tangerang, Banten menjadi korban kecelakaan tunggal di ruas Jalan Raya Puncak tepatnya di Kampung Mislar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023) dini hari.

Akibat kecelakaan tersebut, terdata empat santri tewas di tempat, sementara belasan lainnya luka-luka dan menjalani perawatan di RSU Kota Tangerang.

 "Memang benar 4 korban tewas, namun tidak dibawa ke RSU kota Tangerang. Sementara, ada 14 santri lain yang mengalami luka dirujuk ke RSU Kota Tangerang, mereka tiba dini hari," ungkap Humas RSU Kota Tangerang, drg. Fika, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/10/2023).

Dari ke-14 santri tersebut, dua santri sudah diperbolehkan pulang setelah dipastikan tidak mengalami luka serius. Lalu seorang santri dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang dan 11 santri lainnya masih dalam penanganan di RSUD Kota Tangerang.

"Yang dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang karena korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala, sehingga harus mendapat penanganan lanjutan," ujar Fika.

Adapun 11 korban lainnya masih mendapat penanganan, baik di ruang IGD ataupun kamar inap rumah sakit. Karena ini adalah kecelakaan lalu lintas, maka korban mengalami luka trauma, seperti patah kaki, tangan, luka robek dan sebagainya.

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh, keempat korban meninggal dunia adalah Ferdi (14) asal Tangerang, Ardan (14) asal Subang, Raihan (12) asal Tangerang, dan Iman (12) juga asal Tangerang. Semuanya merupakan santri dari Rumah Yatim Dhuafa Al-um, Tangerang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.