Sukses

Pemprov DKI Bakal Pangkas Sebagian Tempat Penitipan Anak Peninggalan Anies di Balai Kota

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memangkas sebagian ruangan Taman penitipan anak (TPA) Negeri Bale Bermain Balai Kota yang juga dijadikan pendidikan anak usia dini (PAUD) peninggalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memangkas sebagian ruangan Taman penitipan anak (TPA) Negeri Bale Bermain Balai Kota yang juga dijadikan pendidikan anak usia dini (PAUD) peninggalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didirikan pada 2018 silam.

"Kami di TPA N ini kemarin diinfokan dari Biro Umum bahwa ruangan ini sebagian akan dipangkas untuk kemudian digunakan," kata Plt Kepala sekolah TPA Negeri Bale Bermain Balai Kota, Barjono saat ditemui di lokasi, Kamis (16/3/2023).

Pantauan Liputan6.com, papan nama TPA yang sebelumnya mengantung di bagian atas depan pintu masuk pun telah dibongkar. Diketahui, papan nama itu dicopot pada Minggu, 12 Maret 2023.

Barjono menyampaikan bahwa sebelum papan nama itu dicopot jajaran biro umum hingga sekretaris daerah (Sekda) lebih dahulu meninjau TPA, antara lain pada Kamis 9 dan 10 Maret 2023. Ruangan TPA yang dipangkas rencananya diperuntukan untuk kegunaan lain.

"Sebagian ruangannya mau dipakai untuk kalau nggak salah untuk ruang VIP ketuaan ASEAN atau mungkin penataan kantor gubernur ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Barjono menjelaskan bahwa TPA Negeri bernama Bale Bermain Balai Kota peninggalan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta itu rencananya akan dibongkar pada Sabtu pekan ini.

"Iya seperti itu kayaknya (dibongkar Sabtu). Kemarin kami juga dapat kabar dari biro umum katanya Sabtu ini sudah mau dikerjakan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diperkecil Ukurannya

Kendati dipangkas, Barjono memastikan TPA itu nantinya masih ada di lokasi yang sama. Hanya saja ukurannya diperkecil yang diperkirakan sepertiga dari luas ruangan saat ini dan pintu masuk TPA bakal dirubah.

"TPA masih ada nanti di belakang, batasannya sih rencananya ada beberapa alternatif. Alternatif yang pertama itu sampai dari sini (pintu masuk) agak depan lurusan tiang itu. Alternatif berikutnya itu sampai wastafel kemudian pintu masuknya itu nantinya dari belakang," jelasnya.

Barjono menyatakan bahwa TPA atau PAUD punya karakteristik yang khas karena dilengkapi fasilitas lain seperti tempat tidur, ruang laktasi, dan fasilitas pelengkap lainnya.

"Persyaratan untuk TPA menurut standar pendidikan Permendikbud 137 tahun 2014 seperti itu. Jadi kalau persisnya sih rasionya 3 meter persegi begitu ya," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Total Ada 12 Anak

Barjono menambahkan bahwa saat ini total siswa ada 12 anak. Jumlah anak bertambah jika banyak orang tua yang menitipkan. Sementara itu, dia menyebut pada 2024 mendatang pihaknya menargetkan 20 orang siswa saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Kemudian dengan asumsi seperti itu, kalau 3 meter persegi per anak dihitung 20 siswa tahun depan itu kita mengalokasikan 20 siswa PPDB nya, maka 20 siswa itu kalau secara ruang belajar 20 meter cukup," kata dia.

"Tetapi di TPA itu kita bukan saja ruang belajar tetapi ada lagi fasilitas ruang tambahan lain menurut standar pendidikan itu ada ruang bermain indoor dan ruang bermain outdoor," lanjut dia.

Sebagai informasi, TPA Negeri tersebut dibangun untuk menitipkan anak-anak dari para pegawai DKI di Balai Kota. Di TPA Negeri ini, anak-anak para pegawai bisa mengikuti pendidikan PAUD yang pengajarnya berasal dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Selain itu, TPA program Anies Baswedan ini sudah beroperasi sejak 12 September 2018 lalu. Bagi para pegawai negeri yang menitipkan anaknya di TPA ini tidak juga tidak dikenakan biaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.