Sukses

Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Lagi, DPR Minta Pemerintah Segera Bergerak

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya lagi kasus gagal ginjal akut.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya lagi kasus gagal ginjal akut.

Menurut dia, penyakit gagal ginjal akut ini kembali ditemukan.

"Kita juga kepada pemerintah dalam hal ini Kemenkes untuk bersama-sama kita telaah dan pelajari, dan kemudian melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu dan keras menurut saya, supaya hal ini tidak terjadi lagi," ujar Dasco di DPR, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Komisi IX DPR juga diminta untuk segera memberikan atensi terhadap kemunculan kembali gagal ginjal akut.

Pemerintah dan DPR perlu menelaah apa yang menjadi penyebab munculnya gagal ginjal akut. Apalagi sebelumnya obat-obatan yang diduga menjadi penyebab telah ditarik.

"Oleh karena itu kita sudah sampaikan, kita akan minta komisi teknis dan pemerintah untuk menelaah kenapa hal ini bisa terjadi lagi, apakah itu sisa obat yang belum ditarik, karena yang sudah beredar di masyarakat ini kan juga agak susah apalagi di daerah pelosok," ujar Dasco.

Temuan itu harus menjadi bahan evaluasi ke depan. Supaya mengantisipasi munculnya kembali gagal ginjal akut.

"Untuk itu kita jadikan evaluasi dan kemudian menjadi suatu tindakan terukur dan tegas dalam hal antisipasi hal tersebut supaya tak terjadi lagi," kata Dasco.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Kasus Lagi

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut satu anak meninggal dunia dan satu anak lainnya masih dirawat karena gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Adapun, kasus itu muncul di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Kendati demikian, Dinkes DKI Jakarta belum dapat memberitahukan secara detail Rumah Sakit (RS) tempat anak tersebut dirawat. Hal itu disampaikan demi meningkatkan kewaspadaan dan privasi pasien.

"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma kan yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya juga, nanti diserang juga itu, didatangi semua. Yang penting kan tahu kondisinya lebih baik gitu kan," kata Kepala Seksi Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).

Ngabila menyampaikan bahwa kondisi pasien anak sudah ditangani dengan baik. Saat ini, dia mengaku kondisi pasien anak sudah lebih membaik.

"Iya, kondisinya sudah, ya udah ditangani lebih baik lah, tentunya ada progres yang lebih baik gitu," kata dia.

Lebih lanjut, Ngabila mengatakan bahwa dua kasus gagal ginjal akut pada dua anak di DKI Jakarta tersebut ditemukan sekitar akhir Januari 2023 lalu.

"Jadi memang kondisinya memang sekitar akhir Januari baru ditemukan. Bahkan terakhir di Jakarta ditemukan 31 Oktober kan kasus baru. Nah, ini ditemukan lagi," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.