Sukses

Begini Isi Piagam Kerjasama Koalisi Gerindra-PKB

Partai Gerindra dan PKB resmi menjalin koalisi untuk menghadapi ajang Pilpres 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Partai Gerindra dan PKB resmi menjalin koalisi untuk menghadapi ajang Pilpres 2024 mendatang. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Piagam Kerjasama oleh dua Ketua Umum yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Isi dari piagam tersebut pun dibacakan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco dan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan partai Gerindra dan PKB bekerja sama dalam pemilu serentak tahun 2024;

2. Kerja sama partai Gerindra dan PKB di dasarkan pada visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan untuk Indonesia secara berdaulat adil makmur sejahtera dan aktif mendorong terciptanya perdamaian dunia;

3. Kerja sama partai Gerindra PKB dilatarbelakangi keinginan menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia yakni nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat pada pemilu tahun 2024 dan membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak;

4. Calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan diusung oleh kerja sama partai politik partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama sama oleh Ketua Dewan Pembina atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar;

5. Kesepakatan kerja sama Partai Gerindra dan PKB ditindaklanjuti dengan kerja sama politik bersama dan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disepakati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disambut Riuh

Penandatanganan Piagam Kerjasama Politik Gerindra-PKB disambut riuh para kader partai. Adapun isi dari piagam tersebut dibacakan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco dan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya sangat cocok dengan kalangan kyai, khsusunya Nahdlatul Ulama (NU). Sebab dalam sejarahnya, NU cerminan kesungguhan kebangsaan.

"Selalu membela bangsa dalam keadaan kritis atau genting. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Jakarta itu adalah proklamasi kemerdekaan, tetapi ujian kemerdekaan kita di Surabaya pada November 1945. Dan di situ kita melihat keberpihakan para ulama," tutur Prabowo.

Bagi Prabowo, PKB merupakan anak kandung dari NU. Bahkan, tradisi kepengurusan dan kader yang berasal dari non muslim pun ada di partai tersebut, selayaknya NU dulu.

"Artinya PKB adalah partai terbuka, partai yang merangkul semua. Jadi jangan heran kalau Gerindra cocok dengan PKB. Gus, kita dari dulu pengen sama antum. Dari dulu kami ingin sama antum. Tapi tidak ada kata terlambat. Walaupun dari dulu kita belum sekompak ini, tapi dari dulu kita selalu dekat di hati," jelas Prabowo.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menambahan, kerjasama antara Gerindra dan PKB merupakan upaya besar dalam menyongsong kesejahteraan masyarakat.

"Insyaallah 2024 kita akan merebut kekuasaan untuk kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia. Kekuasaan bagi PKB dan juga mungkin bagi Gerindra juga adalah alat paling efektif menghadirkan kemakmuran," kata Muhaimin.

Muhaimin yakin kebersamaan Gerindra-PKB akan menjadi sejarah dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur. Dia menyatakan, koalisi kedua partai itu dapat membawa kemaslahatan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

"Obsesi berbuah prestasi, permisi PKB-Gerindra koalisi," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Belum Deklarasi Capres

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa deklarasi di Sentul hari ini masih sebatas deklarasi koalisi kedua partai menuju Pilpres 2024. Sementara soal nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baru akan dideklarasikan pada kesempatan berikutnya.

”Kita tidak tergesa-gesa. Masih ada waktu 1,5 tahun. Partai lain juga belum ada yang mengumumkan calonnya. Yang jelas kalau calon dari PKB dan Gerindra tidak akan keluar dari dua nama itu, Gus Muhaimin dan Pak Prabowo,” tuturnya.

Ditanya dari dua nama itu siapa yang akan diusung menjadi capres dan siapa yang cawapres, mengingat kedua partai masing-masing ingin mengusung capres, Gus Jazil membenarkan bahwa sesuai dengan mandat Muktamar PKB di Bali pada 2019 lalu, para kader sepakat untuk mengusung Gus Muhaimin sebagai capres. Dorongan yang sama juga datang dari para kiai, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).

”Begitu juga Pak Prabowo, kader Gerindra juga menginginkan beliau sebagai capres, dan Pak Prabowo kemarin juga sudah memastikan akan maju capres. Pak Prabowo adalah kader terbaik Gerindra dan Gus Muhaimin adalah kader terbaik PKB. Keduanya kader terbaik bangsa. Bagaimana titik temunya nanti? Itu mudah, hanya soal teknis yang semuanya bisa dibicarakan. Namanya koalisi pasti ada kompromi-kompromi yang terbaik. Intinya satu, pasangan yang diusung harus menang,” kata Gus Jazil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.