Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca cerah berawan selimuti seluruh wilayah DKI Jakarta pagi ini hingga Sabtu (2/7/2022) malam nanti.
Dilaporkan tak ada hujan maupun awan mendung yang bakal membayangi Ibu Kota begitu pun dengan potensi hujan yang akan turun.
Baca Juga
.
Kondisi cuaca yang sama juga terjadi untuk kota penyangga Jakarta, yaitu Depok, Bogor, Bekasi serta Tangerang. Memasuki akhir pekan, langit cerah berawan kompak menaungi keempat kota, Sabtu pagi.
Namun, siang nanti diprediksi diguyur hujan untuk daerah Depok dan Bogor, sedangkan Tangerang serta Bekasi diselimuti awan dan cerah berawan.
Patut diwaspadai pula adanya hujan angin dibarengi petir pada sore hingga menjelang malam nanti di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi.
"Waspada potensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang antara sore hingga menjelang malam hari di Kab dan Kota Bogor, Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab dan Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab Purwakarta, Kota Depok, Kab Bekasi," jelas BMKG.Â
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Bogor | Â Cerah Berawan | Â Hujan Petir | Â Hujan Ringan |
Tangerang | Â Cerah Berawan | Â Berawan | Â Berawan |
BMKG mengingatkan warga agar waspada pada kemungkinan terjadinya bencana alam imbas dari cuaca ekstrem. Bencana alam bisa barupa banjir imbas hujan lebat, hingga puting beliung.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
BMKG Ungkap Perkembangan Terakhir Kondisi Kualitas Udara di Jakarta
Sementara itu, penurunan kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya memasuki pekan yang baru. Tercatat sejak tanggal 15 Juni 2022, konsentrasi PM2.5 mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada level 148 µg/m3 (mikrogram per meter kubik).
Menurut Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG, Dr Ardhasena Sopaheluwakan, menurunnya kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara dan faktor meteorologi yang kondusif untuk menyebabkan terakumulasinya konsentrasi PM2.5.
Berdasarkan Perban Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Penyebaran Informasi Kualitas Udara yang mengatur terkait pewarnaan dan rentang konsentrasi per jam PM2.5, yaitu rentang nilai 0 - 15 µg/m3 dengan kategori Baik, 16 - 65 µg/m3 dengan kategori Sedang, 66 - 150 µg/m3 dengan kategori Tidak Sehat, 151 - 250 µg/m3 dengan kategori Sangat Tidak Sehat dan >250 µg/m3 dengan kategori Berbahaya.
Ini juga Berdasarkan PP RI No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, nilai baku mutu udara ambien untuk PM2.5 dalam waktu pengukuran 24 jam sebesar 65 µg/m3 kemudian diperketat dengan PP RI No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Ditambahkan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dr. Dodo Gunawan, tingginya konsentrasi PM2.5, dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap. Pada tanggal 16-17 Juni konsentrasi PM2.5 cenderung turun dibandingkan tanggal 15 Juni saat terjadi konsentrasi yang cukup tinggi.Â
Advertisement
Faktor Ini Membuat Kualitas Udara Jakarta Menurun
Ditambahkan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Dr. Dodo Gunawan, tingginya konsentrasi PM2.5, dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap. Pada tanggal 16-17 Juni konsentrasi PM2.5 cenderung turun dibandingkan tanggal 15 Juni saat terjadi konsentrasi yang cukup tinggi.
"Namun terjadi kenaikan konsentrasi PM2.5 pada tanggal 18 Juni hingga mencapai 147,5 µg/m3. Pada hari ini tanggal 23 Juni 2022 konsentrasi PM2.5 berada di atas 80 µg/m3 pada pukul 8 hingga 9 pagi waktu Indonesia bagian barat (WIB)," jelas Dodo Gunawan.
Seperti disampaikan dalam Siaran Pers BMKG tanggal 17 Juni 2022, beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi PM2.5 tetap memberikan kontribusi pada penurunan kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta. Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5;
2. Proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5. Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini;
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.