Sukses

Gerindra soal Wacana Prabowo-Puan di Pilpres 2024: Tergantung Chemistry

Demond J Mahesa mengatakan, peluang ketua umumnya Prabowo Subianto berduet dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024 tergantung chemistry atau kecocokan diantara keduanya.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Gerindra Demond J Mahesa mengatakan, peluang ketua umumnya Prabowo Subianto berduet dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024 tergantung chemistry atau kecocokan diantara keduanya.

"Kalau itu (soal duet Prabowo-Puan) kan ada chemistry sendiri, kan. Kalau bicara chemistry itu bukan wilayah saya. Wilayah Prabowo sama siapa (yang nanti pasangannya). Kan beliau (yang menentukan),"kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Desmond menyebut, penentuan duet Prabowo-Puan memang diserahkan keduanya. Yang terpenting bagi Gerindra adalah ketumnya maju sebagai capres.

"Tergantung chemistry para pihaklah, ya kan. Kalau saya kan apapun yang penting bagi saya sebagai kader Partai Gerindra adalah Pak Prabowo bisa nyalon dengan siapa pun," ungkap dia.

Desmond menambahkan, segala kemungkinan di politik masih dapat terjadi. Apalagi, tahapan Pemilu 2024 masih berlangsung setahun.

"Kan masih ada proses waktu setahun lagi kan, setahun lebih. Nah, kalau bicara setahun lebih, banyak hal yang bisa terjadi," tukas Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PDIP Angkat Bicara

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, terkait capres dan cawapres dari partainya, sempat ditanyakan mengenai berbagai alternatif pasangan capres-cawapres semisal pasangan Prabowo-Puan.

Menjawab itu, Hasto mengingatkan bagaimana partainya sudah punya sekolah partai permanen dan banyak melahirkan banyak pemimpin.

Bahkan, dia menegaskan, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya tak pernah kekurangan sosok pemimpin nasional untuk rakyat.

"Politik ini semua ada mekanisme ada tahapannya, politik tidak bisa didasarkan kepada isu. Kecuali amanat penderitaan rakyat yang itu direspon oleh PDI Perjuangan. Sehingga, sah-sah saja bagi siapapun ya untuk berbicara atas nama demokrasi terhadap sesuatu sosok pemimpin yang menjadi preferensi bagi mereka," kata Hasto.

"Tapi bagi PDI Perjuangan mekanisme yang telah sukses dibangun sejak tahun 2014 dan sebelumnya, itu adalah menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Akan Kalah

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut Prabowo Subianto akan kalah jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan rasional.

Zulhas menyebut ada lima faktor yang akan membuat Prabowo kalah di Pilpres mendatang. Salah satu faktor adalah Prabowo sudah berkali-kali maju di Pilpres tetapi selalu kalah.

"Kalau pilpres rasional Pak Prabowo kalah. Kenapa? Pak Prabowo media tidak ada yang mendukung, dua pengusaha logistik tidak ada yang dukung, tiga operasional tidak mendukung, empat ada sejarahnya, lima berkali-berkali calon kalah. Jadi tidak menang," ujar Zulhas saat Halal Bihalal DPD PAN Sulsel di Hotel Claro Makassar, Jumat (20/5/2022) malam.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tak mau ambil pusing menanggapi pernyataan Zulhas. Ia menyarankan agar sebaiknya Zulhas memikirkan jagoannya sendiri di Pilpres 2024 mendatang.

"Ya itu kan penilaian yang bersangkutan. Sebaiknya sih ya kalau punya jago urusi jagonya sendiri dah," ujar Dasco melalui pesan suara, Minggu (22/5/2022).

Dasco pun berterima kasih dengan masukan Ketum PAN karena bisa menjadi bahan evaluasi dalam memilih kawan koalisi di Pemilu mendatang.

"Tentunya terima kasih atas masukannya, dan itu juga akan menjadi bahan evaluasi kami termasuk memilih kawan koalisi yang termasuk lima faktor yang sudah disebutkan," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.