Sukses

Pemprov Jabar Siap Revitalisasi Dermaga Pemayangsari Tasikmalaya

Kini luas area dermaga sudah tidak sebanding dengan jumlah perahu nelayan yang kini mencapai ratusan unit.

Liputan6.com, Tasikmalaya Kunjungan kerja yang dilakukan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum ke Dermaga Pemayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, disambut baik warga. 

Di Pamayangsari, Uu mendengarkan aspirasi nelayan. Ya, Uu mendapati para nelayan yang selama ini sulit melabuhkan perahu karena dermaga satu-satunya di Tasikmaya karena kelebihan kapasitas.

Itu artinya luas area dermaga sudah tidak sebanding dengan jumlah perahu nelayan yang kini mencapai ratusan unit. Dengan demikian, nelayan kerap kali mendapati kerusakan pada perahunya akibat kesulitan 'parkir'.

"Ternyata memang dermaga sudah dangkal sementara perahu semakin banyak, sehingga memerlukan pelebaran dan pengerukan," ujar Uu. 

Setelah mencatat aspirasi nelayan, Uu pun akan menyampaikannya ke Gubernur Ridwan Kamil. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Hermansyah menjelaskan pengerukan dan pelebaran Dermaga Pemayangsari bisa dikerjakan mulai tahun ini.

Hermansyah menyebut DKP akan mengupayakan pelebaran dan pengerukan dengan anggaran di APBD Perubahan 2022.

"Kami coba di APBD perubahan, saya lihat di sebelah situ beberapa meter bisa dikerjakan tahun ini. Mudah-mudahan Pak Wagub bisa dukung untuk anggaran perubahan," ujar Hermansyah.

Hermansyah menyebut bahwa pada tahun 2023, DKP juga akan mengusulkan dana alokasi khusus (DAK).

"Mudah-mudahan ini bisa menuntaskan semua di Dermaga Pemayangsari," harap Herman.

Herman berharap, tidak hanya area dermaga yang terendam air saja yang akan direvitalisasi, namun juga kawasan darat ikut diperbaiki.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi menyatakan, idealnya Dermaga Pemayangsari dilabuhi sekitar 200-an perahu saja. Namun sampai saat ini jumlah perahu nelayan sudah lebih dari 300 unit.

Maka Dermaga Pemayangsari sudah tidak memadai untuk digunakan sebagai tempat bersandarnya semua perahu nelayan.

"Jabar Juara, pelabuhan Juara, mudah-mudahan ada kunjungan Pak Wagub, sudah 'reugreug' (tenang) dengan Pak Wagub datang ke sini," katanya.

Dengan kondisi over kapasitas tersebut, ketika ada gelombang besar maka terjadi saling adu antarperahu yang menyebabkan kerusakan badan perahu, bahkan banyak yang bocor.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini