Sukses

BEM UI Antisipasi Penyusup Saat Demo di Istana

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan menggelar aksi di depan Istana Jakarta pada hari ini, Kamis (21/4/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan menggelar aksi di depan Istana Jakarta pada hari ini, Kamis (21/4/2022). BEM UI pun akan mengantisipasi penyusup pada demo yang diikuti BEM UI.

Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan, 150 mahasiswa UI yang tergabung dalam BEM UI akan menggelar aksi di Jakarta. Pihaknya akan mengantisipasi terhadap kemungkinan penyusup dalam aksi yang diikuti mahasiwa baik dari UI maupun perguruan tinggi lainnya.

"Kami akan waspada terhadap adanya penyusup saat mengikuti aksi," ujar Bayu saat ditemui Liputan6.com, Kamis.

Bayu mengungkapkan, BEM UI telah meminta kepada mahasiswa yang bergabung mengikuti demo untuk mengenakan jaket kuning UI. Hal itu sebagai penanda antara mahasiswa UI dengan massa lainnya yang mengikuti aksi.

"Mahasiswa UI harus mengenakan jaket UI karena aksi ini akan bergabung dengan elemen masyarakat lainnya," ungkap dia.

Bayu menjelaskan, pada demo mahasiswa yang akan digelar pada siang nanti, terdapat sejumlah tuntutan. Tuntutan akan disampaikan di depan Istana Negara sebagai titik aksi.

"Ada tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan di depan Istana Negara dan Presiden Jokowi," jelas Bayu.

Tujuh tuntutan yang diberikan BEM UI yaitu wacana penundaan pemilu dan menindak tegas para penjahat demokrasi yang telah menggulirkan wacana tersebut. Kemudian, Joko Widodo dapat memberantas pelanggaran HAM, serta penanganan permasalahan kenaikan harga bahan pokok dan ketimpangan ekonomi.

"Selain itu terkait reforma agraria, menyoroti terkait dengan kebebasan atau menolak tindakan reprerensif aparat kepada masyarakat sipil," ucap Bayu.

Juga akan disampaikan beberapa tuntutan lainnya pada aksi di depan Istana Negara, Jakarta. BEM UI, kata dia, akan bergerak untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

"Kami akan bergerak menyuarakan tujuh tuntutan yang akan kami sampaikan," pungkas Bayu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Demo Mahasiswa 21 April, Polisi Siapkan Pengawalan Humanis

Unjuk rasa yang digawangi kelompok mahasiswa akan kembali digelar pada hari ini, Kamis (21/4/20220. Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihak kepolisian telah menerima informasi tersebut.

"Sudah (terima info demonya)," kata Zulpan saat dikonfirmasi awak media, Kamis.

Zulpan mengatakan, polisi telah bersiap untuk mengawal dan mengamankan demo mahasiswa agar berjalan tertib. Dia memastikan, pengamanan dilakukan tanpa kekerasan dan dengan cara yang humanis.

"Polda Metro Jaya siap mengamankan demo, kita akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada para peserta aksi demo yang akan menyampaikan pendapatnya," jelas Zulpan.

Dia berharap, seluruh peserta juga dapat saling bekerjasama dengan patuh tata tertib dan mengikuti ketentuan sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat di muka umum dalam aksi yang dihelat hari ini.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa arus lalu lintas di tiga titik kawasan demonstrasi.

"Besok (Kamis 21 April 2022) sesuai rencana ada beberapa elemen masyarakat yang melaksanakan aksi unjuk rasa. Rencananya ada di 3 titik yaitu di Patung Kuda, kemudian di DPR/MPR dan satu titik lagi di Harmoni. Oleh sebab itu, akan ada beberapa rekayasa lalulintas," kata Sambodo dalam keterangannya kepada awak media, Rabu 20 April 2022.

Sambodo melanjutkan, rekayasa lalu lintas karena adanya demo mahasiswa 21 April akan dilakukan sejak pukul 09.00.

3 dari 4 halaman

Rekayasa Lalu Lintas

Sambodo mengatakan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari menutup depan Gedung Sapta Pesona.

Kemudian, pada kawasan jalan yang menuju Istana Negara, seperti Harmoni, Gambir, termasuk Veteran juga akan dilakukan penutupan situasional.

Sementara untuk kawasan di depan Gedung DPR/MPR, Sambodo akan melakukan penutupan jalan. Rekayasa arus lalu lintas hanya akan menyisakan satu lajur yaitu jalur busway saja. Sambodo beralasan, hal ini dilakukan demi mencegah tindakan anarkistis, seperti yang terjadi pada aksi 11 April kemarin.

"Nanti kami pasang water barrier di situ sehingga kepada masyarakat diharapkan sejak pagi untuk bisa menghindari kawasan DPR/MPR dan kawasan Istana Negara," ungkap Sambodo.

Sambodo berharap, unjur rasa dapat berjalan aman dan tertib, sehingga pihaknya tidak mengganggu mobilitas kegiatan masyarakat umum lainnya.

"Silakan masyarakat mengatur perjalanan, sehingga besok pagi dapat menghindari tiga kawasan tersebut dan mencari jalur alternatif lain," tandas Sambodo.

4 dari 4 halaman

Demo 11 April

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar demo terkait sejumlah isu yang dianggap melanggar konstitusi. Aksi ini digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis 21 April 2022 besok.

"Betul besok akan ada aksi di Patung Kuda," Anggota BEM UI, Theo, saat dikonfirmasi Merdeka, Rabu (20/4/2022).

Demo yang disebut sebagai aksi nasional sidang rakyat itu menyoroti beberapa persoalan yang terjadi belakangan ini. Salah satunya, wacana perpanjangan masa jabatan Presiden yang disampaikan oleh empat menteri. 

"Tidak hanya itu, polemik yang beredar, seperti kenaikan bahan pokok, ketimpangan ekonomi, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan dan ketidaktepatan kebijakan dan semrawutnya tata kelola yang dijalankan rezim saat ini," demikian dikutip lewat akun instagram @bemui_official.

Polda Metro Jaya mengaku telah menerima surat pemberitahuan adanya rencana demo yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria pada 21 April 2022. Polisi siap untuk mengamankan jalannya demo tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.