Sukses

Keunikan Kampung Pepet Urban Farm di Kota Tangerang, Tanah Fasum Jadi Peternakan Mini

Kampung Pepet Urban Farm di Kota Tangerang bukan sekedar tematik, melainkan juga disediakan Perpustakaan Mini serta peternakan mini di dalam kampung.

Liputan6.com, Tangerang Mengusung konsep 'Kota Layak Dikunjungi', Kota Tangerang terus menawarkan berbagai destinasi wisata buatan dan edukasi. Hingga kini, hampir 20 kampung di Kota Tangerang yang sudah dipercantik bertemakan kekayaan lokal kampung tersebut.

Terbaru adalah Kampung Pepet Urban Farm di RW 10, Kelurahan Cibodas Sari, Kecamatan Cibodas. Bukan sekedar tematik, melainkan juga disediakan Perpustakaan Mini serta peternakan mini di dalam kampung tersebut.

Berkat kolaborasi antar instansi, Seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) serta Dinas lainnya, Kampung Pepet Urban sangat nyaman untuk dikunjungi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cocok untuk Ngabuburit

“Sekarang akses jalanan juga sudah bagus di lokasi, yang mau lihat hewan - hewan juga ada, mulai kambing, kelinci, entok dan lainnya. Di sini juga ada Perpustakaan untuk anak - anak yang mau membaca buku,” kata Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

Bahkan, saat bulan Ramadhan, Kampung Pepet Urban Farm mengadakan kegiatan yakni kuliner takjil. Jadi, untuk warga sekitar juga bisa memanfaatkan wilayah tersebut untuk berwisata. 

"Apalagi saat ini berbagai aturan sudah mulai dilonggarkan. Semoga ini bisa menjadi pembangkit ekonomi di wilayah RW 10,” harap Sachrudin. 

3 dari 3 halaman

Dibangun Selama Tiga Tahun

Sementara itu, warga setempat yang sekaligus penggiat Kampung Pepet Urban Farm mengaku, untuk melahirkan kampung tematik kali ini prosesnya cukup panjang, yakni selama tiga tahun. Sebelumnya tanah tersebut adalah fasilitas umum (fasum) yang tadinya tidak digunakan, kini menjadi lokasi yang nyaman.

“Awalnya memang cukup berat ya sosialisasi ke warga, kerjabakti pertama, namun karena telah menjadi kebiasaan, kini warga tidak perlu di woro - woro lagi untuk kerja bakti tapi mereka yang secara sukarela datang ke lokasi ini,” kata Ferdinal, Ketua RW 10 sekaligus Penggagas Kampung Urban Farm. 

Dia juga mengajak agar warga dan pengunjung untuk selalu kompak menjaga keindahan dan kebersihan Kampung Pepet Urban Farm. 

“Seluruh masyarakat bebas berkunjung, namun perlu diingat akan protokol kesehatan dan kebersihan di setiap sudut dari kampung ini,” katanya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini