Sukses

Viral Penggerebekan Narkoba di Penjaringan Jakarta Utara, Ternyata Salah Tangkap

Insiden salah tangkap kasus narkoba di Penjaringan, Jakarta Utara ini terjadi gara-gara ponsel korban terdeteksi sebagai target operasi. Peristiwa penangkapan ini sempat viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara telepon seluler (ponsel), penumpang dan pengemudi mobil mewah nyaris berurusan dengan polisi. Mereka dituding terafiliasi dengan jaringan narkoba.

Aksi penggerebekan yang dilakukan jajaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat terhadap pengemudi dan penumpang mobil mewah itu viral di media sosial. Video penggerebekan itu salah satunya dibagikan akun Instagram @merekamjakarta.

Dalam rekaman video berdurasi 14 detik itu, terlihat sejumlah polisi berpakaian preman menghampiri mobil mewah berwarna hitam yang diduga diberhentikan di tengah jalan.

Polisi-polisi itu memaksa pengemudi keluar dari dalam mobil. Peristiwa itu pun mengundang perhatian pengguna jalan lain yang tengah melintas.

Pengunggah video menginformasikan bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (5/3/2022) lalu.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, penumpang dan pengemudi mobil ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan jaringan narkoba. Berdasarkan hasil penyelidikan, mereka bukan target yang dimaksud.

"Begitu dilakukan pemeriksaan dan pendalaman orang-orangnya bersih semua tidak terlibat. (Akhirnya) dibebaskan," kata Zulpan kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salah Tangkap Gegara Ponsel

Zulpan menerangkan, terjadi kesalahpahaman antara polisi dengan pengendara mobil itu berawal dari adanya petunjuk berupa alat komunikasi atau ponsel yang digunakan oleh pengendara.

"Polisi memiliki petunjuk sebenarnya. Petunjuknya apa? Bahwa alat komunikasi yang digunakan oleh mereka di dalam mobil itu sempat ter-record oleh kita itu memiliki kaitan dengan tindak pidana narkotika," ujar dia.

Zulpan menyebut, pengendara mobil telah memberikan penjelasan. Pengakuannya, ponsel itu baru saja dibeli di kawasan Tamansari, Jakbar.

"Mungkin pernah dijual seseorang akhirnya pindah tangan ke mereka sehingga kepolisian lihat pergerakan dari mereka itu lah dilakukan di situ penggerebekan," ujar dia.

Terkait kejadian itu, Zulpan memastikan pengendara tidak terlibat dengan target yang dikejar kepolisian. Sementara target yang dimaksud masih dalam perburuan.

"(Targetnya) masih pengejaran," tandas dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.