Sukses

Pengakuan Penagih Pinjol Ilegal Edit Foto Nasabah dengan Gambar Porno, untuk Apa?

Salah satu karyawan pinjol ilegal di Cipondoh Tangerang yang bertugas menagih pinjaman mengaku berinisiatif mengedit foto nasabahnya dengan gambar porno untuk menakut-nakuti supaya mau membayar cicilannya.

Liputan6.com, Jakarta - Kolektor pinjaman online atau pinjol ilegal melakukan berbagai cara untuk menakut-nakuti nasabahnya agar mau membayar tagihan saat telat membayar cicilan.

Seperti yang dilakukan pinjol ilegal yang baru saja digerebek penyidik Polda Metro Jaya di kawasan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (14/10/2021).

Para karyawan yang bertugas menagih cicilan mengedit gambar porno foto nasabahnya untuk menakut-nakuti si peminjam.

"Ini inisiatif kita sendiri sih, kita edit, biar dia mau bayar," ungkap salah seorang karyawan saat digerebek polisi.

Karyawan yang bertugas sebagai penagih itu, berinisiatif menagih nasabah pinjol ilegal yang telat membayar cicilan dengan cara mengedit gambar pornografi dengan wajah si peminjam. Kemudian dia kirimkan gambar tersebut melalui nomor WhatsApp si peminjam.

"Enggak disebar kemana-mana, hanya ke kontak nasabahnya aja. Ini cuma buat nakut-nakutin doang," katanya lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menagih dengan Kata yang Tidak Etis

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pinjol yang dinaungi oleh PT ITN ini telah meresahkan masyarakat.

Selain bunga yang tinggi, perusahaan ini juga kerap menagih peminjam bila angsurannya telat dengan kata-kata yang tidak etis.

"Ini masih kita dalami, termasuk juga ancaman dengan kata yang kurang etis," ujar Yusri saat jumpa pers usai penggerebekan di Rukan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (14/10/2021).

Yusri mengungkapkan, penagih juga sering menyebar data pribadi si peminjam. Jika cara tersebut dinilai kurang ampuh, maka penagih akan menyebar foto-foto pornografi yang telah diedit.

"Bahkan tadi ada yang kami lihat dan diancam dengan menampilkan gambar porno," kata Yusri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.