Sukses

Kemenkes: Covid-19 B1351 Menurunkan Efikasi Vaksin dan Meningkatkan Keparahan Sakit

Varian Covid-19 B1351 bisa meningkatkan tingkat keparahan sakit pada pasien. Misalnya, dalam waktu sekitar dua atau tiga hari, pasien Covid-19 bisa masuk kategori berat dari sebelumnya hanya ringan.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan empat karakteristik varian Covid-19 B1351 asal Afrika Selatan.

Varian tersebut sudah mengakibatkan satu warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia.

Pertama, varian Covid-19 B1351 bisa melakukan reinfeksi. Ini yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Covid-19 B1351 sebagai varian of concern (VOC).

"Kedua, mempengaruhi laju penularan atau tingkat penularan di mana banyak sekali orang yang langsung sakit atau positif dalam waktu singkat," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (4/5/2021).

Ketiga, varian Covid-19 B1351 bisa meningkatkan tingkat keparahan sakit pada pasien. Misalnya, dalam waktu sekitar dua atau tiga hari, pasien Covid-19 bisa masuk kategori berat dari sebelumnya hanya ringan.

"Keempat, pengaruh pada vaksin. Pengaruh itu menurunkan efikasi vaksin," jelasnya.

Selain B1351, varian Covid-19 B1617 asal India memiliki karakteristik cepat menular.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Virus Lebih Ganas

Varian Covid-19 B1617 telah terdeteksi pada dua spesimen di Indonesia. Satu spesimen berasal warga negara asing (WNA) India, sedangkan lainnya dari WNI.

"Kalau B1617 dalam laboratorium terlihat penumbuhan virus cepat sekali," tutupnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.