Sukses

Bertemu Kanselir Jerman, Jokowi Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Membaik

Jokowi dan Kanselir Merkel mengungkapkan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual di Istana Bogor, Selasa 13 April 2021. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mulai membaik.

Hal ini dapat dilihat dengan menurunnya angka kasus positif Covid-19. Menurut dia, penurunan angka kasus positif harian ini disebabkan protokol kesehatan yang terus diterapkan dan kebijakan micro lockdown yang diterapkan sampai tingkat desa.

"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021).

Kedua pemimpin itu juga saling melakukan tukar pikiran mengenai ketersediaan vaksin Covid-19. Jokowi dan Kanselir Merkel mengungkapkan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin.

Mereka sepakat nasionalisme vaksin akan akan sangat menganggu ketersediaan vaksin dunia dan mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi semua. Jokowi turut menjelaskan mengenai program vaksinasi yang sudah mulai dilakukan di Indonesia.

Selain Sinovac, Indonesia saat ini juga memakai vaksin AstraZeneca. Dia menekankan pentingnya kedua negara membangun kerjasama kesehatan ke depan.

Di bidang investasi dan industri, Kanselir Merkel melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjadi mitra penting Jerman. Jokowi menuturkan bahwa investasi memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi.

"Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerjasama di bidang investasi," jelas dia.

Jokowi pun menawarkan kerja sama pengembangan sumber daya manusia melalui sekolah vokasi dan peningkatan investasi industri Jerman untuk membangun basis produksi dan rantai pasok global Jerman di kawasan.

"Saya menawarkan kepada Jerman untuk mengembangkan kawasan industri khusus Jerman (German Industrial Quarter) di Kawasan Industri Terpadu Batang," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bicarakan Isu Myanmar

Di samping itu, Jokowi dan Kanselir Merkel membaha soal isu Myanmar. Jokowi menekankan bahwa sikap Indonesia sangat jelas dari sejak awal, yaitu meminta dihentikannya penggunaan kekerasan dan mendorong dilakukannya dialog.

"Dialog di antara mereka diharapkan dapat segera dilakukan, untuk mengembalikan demokrasi, stabilitas dan perdamaian di Myanmar," tutur Jokowi.

Indonesia telah mengusulkan dilakukannya KTT ASEAN guna membahas isu Myanmar dan saat ini persiapan KTT sedang terus dilakukan.

Jerman adalah salah satu mitra terpenting Indonesia di Eropa. Indonesia telah memiliki kemitraan komprehensif sejak tahun 2012. Jerman merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa, mitra investasi terbesar ke-4 di Eropa dan wisatawan Jerman merupakan ke-3 terbesar dari Eropa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.