Sukses

7 Fakta Pembunuhan Gadis yang Terbungkus dalam Kantong Plastik di Bogor

Terduga pelaku pembunuhan gadis yang terbungkus dalam kantong plastik di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat berhasil ditangkap.

Liputan6.com, Jakarta - Jasad gadis ditemukan warga dalam kantong plastik warna hitam pada Kamis, 25 Februari 2021 di Jalan Raya Cilebut, Kampung Jembatan Dua, RT 02/03, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Saat ditemukan, kedua tangan jasad gadis tersebut terikat tali BH. Posisi tubuhnya melekuk hingga telapak kakinya hampir menempel ke muka korban.

Identitas gadis pun berhasil terungkap. Korban berinisial DP (17) itu diduga menjadi korban pembunuhan dan masih masih duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Cibungbulang, Bogor.

Perwakilan keluarga korban, Dian Firmansyah membenarkan bahwa jasad gadis yang terbungkus plastik adalah anak dari rekannya.

"Pamit ke luar sebentar, mau ngerjain tugas sekolah," ujar Dian di RSUD Ciawi, Kamis, 25 Februari 2021.

Tak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian, pelaku terduga pembunuhan DP berhasil diringkus pada Rabu malam, 10 Maret 2021 di tempat persembunyiannya di daerah Depok, Jawa Barat.

Terduga pelaku bernama Muhammad Rian (21) kemudian memberikan pengakuan mengejutkan kepada penyidik, yaitu dirinya tak hanya membunuh Diska Putri (17), tetapi juga menghabisi nyawa Elya Lisnawati (23).

"Setelah kami tangkap, ternyata tersangka ini mengaku yang membunuh perempuan di Pasir Angin Megamendung," ucap Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro, Kamis, 11 Maret 2021.

Berikut deretan fakta terkait penemuan jasad gadis dalam plastik di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dihimpun Liputan6.com:

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Warga menemukan mayat dalam kantong plastik warna hitam pada Kamis, 25 Februari 2021 di Jalan Raya Cilebut, Kampung Jembatan Dua, RT 02/03, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Saat ditemukan, kedua tangannya terikat tali BH. Posisi tubuhnya melekuk hingga telapak kakinya hampir menempel ke muka korban.

Dari hasil olah TKP, penyidik menemukan tas korban. Di dalam tas warna pink itu terdapat kartu identitas berinisial DP warga Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Ermawanto mengatakan, DP merupakan korban pembunuhan. Dari hasil visum terdapat bekas luka cekikan di leher korban.

"Ada kekerasan di bagian leher. Menurut keterangan dokter ada kekerasan benda tumpul seperti cekikan. Itu yang menyebabkan kematian korban," ujar Dhony, Jumat, 26 Februari 2021.

Dhoni menambahkan, dari hasil autopsi tidak ditemukan adanya luka luar lainnya pada tubuh korban. Termasuk tidak ditemukan adanya unsur kekerasan seksual.

"Untuk luka luar lain tidak ada. Begitu juga kekerasan seksual, karena waktu itu korban sedang datang bulan. Itu menurut dokter," jelas Dhoni.

 

3 dari 9 halaman

Sempat Kesulitan Ungkap Pembunuhan

Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya masih memeriksa saksi dan mendalami kasus dugaan pembunuhan tersebut.

Dia mengatakan, sebanyak 10 saksi yang ditanyakan, baik teman dekat korban, pihak keluarga, dan warga di lokasi temukan jenazah.

"Kita sedang mempelajari terkait profile korban dan tersangka. Intinya kami terus bekerja untuk mengungkap kasus serta pelakunya. Saksi terus didalami dari berbagai pihak," ujar Susatyo, Senin, 8 Maret 2021.

Susatyo mengungkapkan untuk mengungkap pelakunya, pihaknya masih kekurangan saksi yang mengetahui atau melihat pada saat pelaku membuang jasad pelajar SMK tersebut di pinggir jalan. Terlebih, ruas jalan itu sepi.

"Mayat itu dibuang di tempat yang sepi pada saat itu pada tengah malam atau dini hari. Saksi yang diperiksa pun saksi pada saat menemukan. Beri kami waktu untuk terus mendalami dan jangan berspekulasi, karena nanti akan menyulitkan kinerja kami. Semua masih dikumpulkan dan terus diselidiki," pungkas dia.

 

4 dari 9 halaman

Identitas Terkuak, Korban Masih SMA

Identitas jasad gadis yang ditemukan terbungkus plastik hitam di Jalan Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis, 25 Februari 2021 terungkap. Gadis yang diduga korban pembunuhan itu diketahui merupakan warga Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Korban berinisial DP (17) itu masih masih duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Cibungbulang, Bogor.

Perwakilan keluarga korban, Dian Firmansyah membenarkan bahwa jasad gadis yang terbungkus plastik adalah anak dari rekannya.

Menurut keterangan dari pihak keluarga, lanjut Dian, pada Rabu pagi, 24 Februari 2021 DP sempat pamit kepada orangtuanya untuk mengerjakan tugas sekolah.

"Pamit ke luar sebentar, mau ngerjain tugas sekolah," ujar Dian di RSUD Ciawi, Kamis, 25 Februari 2021.

Hingga larut malam, DP tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga sempat mencarinya, namun tak kunjung ditemukan.

"Pagi hari pihak keluarga mendapat kabar DP ditemukan dalam kondisi tewas. Keluarga syok sekali," kata dia.

Menurut Dian, DP dikenal sebagai anak yang baik. Bahkan, korban juga di sekolahnya aktif mengikuti ekstrakulikuler bela diri karate.

"Kebetulan DP ini tidak pernah meninggalkan rumah sampai berjam-jam. Jadi ini kejadian pertama bahkan sampai enggak pulang," terang dia.

Menurut Dian, ayah korban merupakan anggota Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor. Karena itu, ia sebagai Ketua IPSM akan memberikan bantuan hukum dan mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Pihak keluarga juga berharap polisi segera mengungkap kematian korban dan menangkap pelakunya. Kami jelas sangat mengutuk keras perbuatan keji ini," jelas Dian.

Sementara itu, Humas SMAN 1 Cibungbulang Bambang Sugianto membenarkan bahwa DP adalah salah satu siswinya. Menurutnya, DP salah satu siswi yang berperilaku baik di sekolah.

"Sebelum Covid-19 memang dia sangat aktif di sekolah," kata Bambang saat mendatangi rumah korban.

Bambang menyatakan, semasa pandemi Covid-19, SMAN 1 Cibungbulang tidak pernah memberikan tugas di luar sekolah kepada muridnya. Sebab pembelajaran dilakukan jarak jauh.

"Kita sejauh ini belum pernah memberikan tugas di luar sekolah, tugas diberikan secara daring," tutup Bambang.

 

5 dari 9 halaman

Terduga Pelaku Akhirnya Berhasil Ditangkap Akui Bukan Sekali Membunuh

Satreskrim Polresta Bogor Kota, Jawa Barat berhasil meringkus pelaku pembunuhan terhadap gadis yang jasadnya ditemukan dalam kantong plastik di Jalan Cilebut, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Muhammad Rian (21) ditangkap pada Rabu, 10 Maret 2021 di tempat persembunyiannya di daerah Depok, Jawa Barat.

Dia merupakan warga asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Kepada penyidik, Muhammad Rian mengungkapkan pernyataan mengejutkan.

Tak hanya membunuh Diska Putri (17), pelaku juga menghabisi nyawa Elya Lisnawati (23), yang jasadnya ditemukan di kawasan Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor pada Rabu pagi kemarin.

"Setelah kami tangkap, ternyata tersangka ini mengaku yang membunuh perempuan di Pasir Angin Megamendung," ucap Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro, Kamis, 11 Maret 2021.

Ada pun motif pelaku melakukan dua pembunuhan tersebut hanya untuk menguasai harta korban dan memuaskan nafsu bejatnya.

Menurut pengakuan tersangka, lanjut Susatyo, pembunuhan itu dia lakukan di sebuah hotel yang sama di kawasan Puncak, Bogor.

"Perbuatannya dilakukan di hotel yang sama di kawasan Puncak, tetapi beda kamar," kata Susatyo.

 

6 dari 9 halaman

Kenal di Media Sosial, Dibunuh dengan Dicekik

Susatyo mengungkapkan, pelaku membunuh korban dengan cara mencekik lehernya usai melakukan hubungan badan.

Setelah itu, kata dia, pelaku mengambil harta benda yang digunakan korban seperti perhiasan dan telpon genggam.

"Pelaku membunuh korban pertama dan kedua dengan cara yang sama. Lehernya dicekik saat berhubungan badan. Lalu mayatnya dimasukan ke kantong plastik hitam dan dimasukan ke tas carrier. Setelah itu dibuang di pinggir jalan," papar Susatyo.

Menurut dia, awal perkenalan pelaku dengan korban melalui media sosial. Setelah sepakat akan mendapat bayaran, korban dan pelaku kemudian bertemu lalu pergi ke hotel di kawasan Puncak.

"Mereka berjumpa dengan iming-iming uang, lalu diajak jalan-jalan ke daerah Puncak dan masuk hotel. Setelah berkencan nyawanya dihabisi," terang Susatyo.

 

7 dari 9 halaman

Amankan Barang Bukti, Pelaku Diduga Incar Korban Lain

Selain menangkap pelaku, menurut Susatyo, pihaknya juga menemukan barang bukti di antaranya tas carrier, pakaian korban, telepon genggam, dan satu kantong plastik hitam berukuran besar dari dalam bagasi sepeda motor pelaku.

Polisi menduga kantong plastik yang masih utuh dan belum digunakan ini sengaja disiapkan pelaku untuk membuang jasad korban pembunuhan berikutnya.

"Kami menemukan kantung plastik masih utuh, belum digunakan sehingga kami menduga ada indikasi pelaku akan melakukan perbuatan berikutnya," kata dia.

Susatyo mengatakan pihaknya sedang menelusuri jejak digital dari akun media sosial tersangka untuk menyelidiki kemungkinan ada korban lain.

"Pengakuan tersangka, korbannya hanya dua orang. Tapi ini sedang kami dalami, apakah hanya dua korban ini saja atau ada korban lainnya," ucap Susatyo.

Menurut dia, tersangka memiliki kecenderungan menikmati perbuatan kejinya itu. Bahkan Susatyo menyebut, pelaku seperti sedang melakukan pembunuhan berantai.

Dalam kurun dua pekan, pelaku menghabisi nyawa dua perempuan. Pertama, Dista Putri (17) yang jasadnya ditemukan dalam kantong plastik hitam besar di pinggir Jalan Cilebut, Tanah Sareal Kota Bogor pada 25 Februari 2021.

Kedua, pelaku membunuh Elya Lisnawati (23) warga Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor. Jasad Elya ditemukan di kawasan Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor pada Rabu 10 Maret 2021 pagi.

"Setelah membunuh korban pertama lalu kembali melakukan perbuatan sama dengan jarak sekitar dua minggu, bisa jadi tersangka menikmati menghabisi nyawa korbannya. Terungkapnya kasus ini kami berhasil mencegah jatuh korban berikutnya," kata Susatyo.

 

8 dari 9 halaman

Dugaan Motif Pelaku

Untuk motif utama pelaku tega melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan tersebut lantaran ingin menguasai perhiasan dan telepon genggam korban. Selain itu, memuaskan nafsu birahinya.

"Jadi dari dua korban ini motifnya sama supaya bisa berkencan, menikmati korbannya kemudian melakukan pembunuhan, perhiasannya diambil. Sasarannya perempuan yang mudah dia kuasai," jelas Susatyo.

9 dari 9 halaman

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.